Material kayu sering dijadikan pilihan utama dalam membangun bangunan. Selama berabad-abad, kayu seperti memiliki tempatnya sendiri dalam konstruksi bangunan. Kayu termasuk bahan yang mudah ditemukan dan memiliki nilai keindahan alami sehingga populer di kalangan arsitek dan kontraktor.
Seiring berkembangnya tren keberlanjutan dan meningkatnya kepedulian masyarakat tentang lingkungan, maka banyak orang mulai mengurangi penggunaan kayu dalam bangunan.
Baca juga: Space Available Membuka Studio Daur Ulang di Bali
Tak hanya itu, maraknya pembabatan lahan juga turut membuat kelangkaan dan kenaikan harga kayu. Jika saat ini Anda memiliki rencana membangun maupun merenovasi bangunan, maka Anda harus mempertimbangkan material pengganti kayu agar mencukupi anggaran.
1. Wood Composites
Material ini terbuat dari campuran serbuk kayu yang berasal dari kayu meranti dan nangka, zat pengikat, bambu, dan plastik. Karena mengandung plastik, maka material ini tidak mudah berjamur dan dimakan rayap.
2. Concrete Wood
Concrete Wood atau dikenal conwood adalah campuran 70% semen dengan 30% serat selulosa yang dicetak dan dikeringkan menggunakan teknologi khusus. Bentuk dan tekstur conwood mirip seperti kayu asli sehingga cocok digunakan sebagai pengganti kayu.
Karena memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap cuaca dan api, maka rumah style Scandinavian sering menggunakan conwood untuk bagian fasadnya.
Baca juga: Desain Rumah Scandinavian 2 Lantai di Karawang, Jawa Barat
3. Wood Plastic Composite (WPC)
Sesuai namanya, material ini terbuat dari campuran plastik dan serbuk kayu. WPC memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca, rayap, dan jamur. Karena hal ini, maka material ini sering digunakan pada pinggir kolam renang, dan bangunan lainnya. pemasangan material ini tidak semudah conwood, karena membutuhkan sekrup dan baut.
4. Baja Ringan
Baja ringan sering digunakan sebagai rangka atap bangunan. Material ini dijadikan pengganti kayu karena tahan lama, mudah dirakit, tahan api, dan memiliki bobot yang ringan. Pemakaian baja ringan juga ramah lingkungan, karena material ini bisa di daur ulang. Selain itu, harga baja ringan juga jauh lebih murah dibandingkan dengan kayu.
5. Aluminium
Aluminium termasuk material yang sering digunakan dalam konstruksi setelah baja ringan. Biasanya material ini digunakan untuk struktur bangunan, fasad bangunan, kusen, pintu, jendela, dan komponen interior.
Baca juga: Rahasia Bangunan Tahan Gempa di Jepang
Dikenal tahan karat dan awet, aluminium juga dianggap ramah lingkungan karena bisa di daur ulang. Strukturnya yang kuat juga memberikan kontribusi besar terhadap keamanan dan efisiensi dalam bangunan-bangunan modern.
Aluminium juga memiliki faktor isolasi termal yang luar biasa, sehingga dapat melindungi bangunan dari panas dan dingin. Selain itu, material ini juga memiliki sifat isolasi sehingga cocok sebagai pelengkap sempurna kaca kedap suara.
Demikian lima material pengganti kayu yang ramah lingkungan. Jika Anda ingin material dengan finishing kayu alami, maka gunakan Conwood, Wood Composites, dan WPC.