Zaha Hadid Architects (ZHA) memenangkan kompetisi internasional desain Riga Ropax Terminal di Lativa pada Selasa, 7 Mei 2024. Kompetisi ini berhadiah total 35.000 euro dan terbuka bagi siapa saja yang memenuhi syarat.
Hadiah kedua jatuh kepada R-Konsult dari Estobia. Sementara posisi ketiga diraih oleh Berenblum Busch Architects yang berbasis di Amerika Serikat.
Baca juga: Mengenal Interior Vintage dan Cara Menerapkannya di Rumah
Konsep Desain Ramah Lingkungan
Berkolaborasi dengan Sarma Norde Architects dan Alps Landscape Architects, serta Sweco Finland, proposal desain ZHA berhasil menyulap gudang pelayaran yang sudah ada pada tahun 1960-an menjadi terminal feri dan kapal pesiar baru.
Dengan luasan 20.000 meter persegi, ZHA menambah 1 lantai di tingkat empat untuk teras umum untuk area restoran dan café. Area tersebut langsung mengarah ke arah sungai Daugava dan pusat kota Riga.
Desain ZHA mempertahankan geometri ortogonal dari gudang. Jadi, terminal baru ini mengombinasikan struktur beton bertulang usia 64 tahun dengan kayu dari hutan lokal yang bersertifikasi lestari.
Terminal ini memiliki sirkulasi udara yang baik, karena memiliki rute kedatangan dan keberangkatan penumpang yang terpisah. Tak hanya itu, desain terminal ini juga turut menggandakan kapasitas pelabuhan saat ini.
Baca juga: Kersan Art Space: Galeri Seni Elegan di Gunung Sempu, Bantul
Terdapat aula besar setinggi tiga kali lipat untuk menampung penumpang yang datang dan berangkat. Interior dipenuhi dengan kaca, sehingga pencahayaan alami membanjiri ruangan. Selain itu, hal ini juga memungkinkan penumpang melihat dengan jelas pemandangan sungai yang menawan.
Untuk mengurangi panas berlebih, sirip eksternal vertikal menggunakan material batu bata daur ulang lokal. Sirip-sirip ini didesain miring untuk mengatasi kondisi cuaca yang berbeda-beda.
Sensivitas Budaya dalam Desain
Point of interest dalam desain ini terletak pada penggunaan ubin keramik lokal pada atap terminal. Lengkungan atap yang landai dan ubin keramik mencerminkan fluiditas pantulan permukaan sungai Daugava.
Gianluca Racana, Direktur ZHA mengatakan gabungan inovasi desain dengan standar tertinggi pengalaman pengguna dan kelestarian lingkungan, Riga Ropax Terminal akan menjadi landmark arsitektur yang berfungsi sebagai pintu gerbang menuju masa depan Riga dengan tetap menghormati sejarahnya sebagai kota pelabuhan terkemuka.
“Dengan menggunakan kembali struktur beton yang berada di lokasi tersebut, serta dikombinasikan dengan material lokal dari sumber daur ulang dan terbarukan, terminal baru ini akan menjadi acuan arsitektur ramah lingkungan yang menggabungkan solusi desain canggih untuk mengurangi permintaan energi dan emisi karbon,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, dengan akses yang jauh lebih baik ke tepi laut dan banyaknya ruang publik baru, proyek ini memastikan kawasan tersebut menjadi tujuan wisata populer bagi generasi mendatang.
Baca juga: Twisted Brick Shell Library, Perpustakaan Ala Keong di Tiongkok
Fasilitas Riga Ropax Terminal
Riga Ropax Terminal baru yang berada di bagian selatan Eksporosta akan berfungsi sebagai salah satu dari tiga pusat transportasi kota. Selain itu, terminal ini juga terkoneksi ke berbagai fasilitas, termasuk tempat berlabuh kapal feri dan kapal pesiar, taksi, jaringan bus, sepada umum, dan bus wisata.
Baca juga: Apotek Minimalis Modern Godean Sehat
Diperkirakan bangunan ini dapat menampung hingga 150 kapal pesiar, 540 kapal per tahun di segmen penumpang dan kargo yang totalnya sekitar 800.000 penumpang di tahun pertama operasinya, yakni tahun 2028.
Tak hanya memenangkan kompetisi Riga Ropax Terminal, Zaha Hadid Architects (ZHA) baru-baru ini juga meluncurkan desain untuk proyek skala besar pembangunan kembali tepi laut Al Khuwair di pusat kota Muscat, ibu kota Oman.