Interior vintage identik dengan nuansa klasik yang menegaskan kesan estetika yang tinggi. Style desain ini biasanya ditandai dengan penggunaan furnitur dan ornamen-ornamen klasik atau antik untuk menciptakan kesan nostalgia dan sejarah pada suatu ruang.
Desain interior vintage sering berfokus pada gaya abad 20-an, khususnya pertengahan tahun 1900-an. Gaya ini menekankan kualitas pengerjaan, serta desain dan daya tahan yang lama, menjadikannya memiliki ambience yang ramah lingkungan. Desain ini bisa dibilang selaras dengan tren desain saat ini yang tak hanya mengutamakan estetika, tetapi juga mempertimbangkan dampak bagi lingkungan.
Baca juga: 5 Tren Desain Arsitektur Dunia 2024
3 Desain Interior Vintage yang Banyak Diminati
Gaya interior vintage sering menggunakan palet warna yang kalem, pola bunga, dan sentuhan akhir untuk meningkatkan pesona antik. Meski demikian, biasanya style ini juga dikombinasikan dengan style modern yang futuristik.
- Art Deco
Berasal dari tahun 1920-an dan 1930-an, Art Deco menciptakan desain yang mewah dan elegance. Desain ini ditandai dengan pola geometris, warna yang kaya, dan aksen metalik yang mencerminkan kegembiraan Roaring Twenties (pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial yang pesat).
Baca juga: Interior Transisional, Paduan Tradisional-Modern yang Mewah
- Vintage Hollywood
Desain ini berasal dari tahun 1930-an. Dengan memancarkan kemewahan dan modern, penambahan furnitur cermin dan barang-barang dengan kesan mewah mencerminkan keanggunan Golden Age Hollywood.
- Gaya Rumah Pertanian
Desain ini terinspirasi dari rumah pertanian pedesaan pada abad ke-19 yang menekankan kesederhanaan dan praktis. Dengan sentuhan warna putih, furnitur kayu, dan aksen vintage, menciptakan suasana hangat dan ramah. Hal ini melambangkan pengalaman hidup di pedesaan yang nyaman.
Tips Menata Interior Vintage
Setiap desain interior vintage memiliki kisah tersendiri dalam menciptakan ruang yang terkurasi dan dipersonalisasi. Untuk menerapkan interior vintage di rumah sesuai dengan keinginan, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
Furnitur
Furnitur yang dengan kesan antik menjadi ciri utama desain vintage. Beberapa furnitur yang bisa Anda gunakan di antaranya, kursi dengan kaki yang melengkung, kursi rotan, lemari kayu dengan pintu kaca, lemari dengan ukiran, dan sebagainya. Selebihnya, pemilihan furnitur bisa Anda sesuaikan dengan periode sejarah tertentu.
Palet Warna Kalem
Warna-warna yang hangat, kalem, dan pastel, serta warna permata dapat Anda pilih untuk menciptakan kesan nostalgia. Warna-warna alami dan kaya juga dapat diterapkan pada periode desain vintage tertentu.
Pemilihan Dekorasi dan Wallpaper Dinding
Biasanya wallpaper rumit atau motif klasik menjadi pilihan umum interior vintage. Tambahkan kain atau gorden dengan motif klasik sebagai pemanis ruangan. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan dekorasi antik, seperti jam antik, patung porselen, lampu kristal, dan buku antik.
Baca juga: 10 Desain Arsitektur Richard Meier yang Terkenal Sepanjang Masa
Pencahayaan
Perlengkapan pencahayaan interior vintage sangat beragam berdasarkan era yang dipilih. Umumnya lampu dengan corak dekoratif, lampu kaca antik, dan lampu gantung sering digunakan untuk menambahkan sentuhan elegan dan bersejarah.
Material dari Alam
Material alam seperti kayu, rotan, bambu, tekstil, anyaman, dan logam biasanya digunakan pada interior vintage. Anda dapat menggunakan bahan-bahan tersebut untuk meningkatkan nuansa hangat dan nyaman.
Menata interior vintage di rumah tidak hanya berfokus pada esensi desain era tertentu, tetapi desain tersebut juga harus mencerminkan pribadi Anda. Dengan demikian. proses kreatif dalam menata ruangan memungkinkan Anda memadukan sejarah dengan kepekaan desain kontemporer.