Twisted Brick Shell Library di Longyou County, Tiongkok memiliki desain yang menarik seperti rumah keong. Perpustakaan ini berada di area lahan pertanian yang terpisah dari kota terdekat Quzhou di tepi sungai Quinjiang.
Perpustakaan unik ini di desain oleh HCCH Studio. Mereka mendesainnya sebagai ruang multifungsi. Dengan demikian, pengunjung tidak hanya membaca, tetapi juga bisa mengamati lingkungan di sekitarnya.
Baca juga: 10 Desain Arsitektur Richard Meier yang Terkenal Sepanjang Masa
“Ini merupakan sebuah ruang berputar abstrak untuk mendekap pengunjung di lapangan terbuka lebar seperti tempat perlindungan spiritual,” jelas pendiiri HCCH Studio Hao Chen dalam keterangan resmi pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Ia menambahkan, ruangan tersebut memiliki fungsi untuk menggugah kesadaran pengunjung terhadap buku bacaan dan lingkungan sekitarnya. Tak hanya menyediakan ruang untuk membaca dan bersantai, Twisted Brick Shell Library juga mencerminkan perpaduan nuansa pedesaan dan perkotaan.
Dua belahan setengah lingkaran dari batu bata merah yang tehubung dengan bagian dinding yang memutar dibangun dari pelat baja berlubang dan beton yang dicor turut mendukung kesan tersebut.
Baca juga: 5 Tips Memilih Bahan Bangunan Berkualitas untuk Rumah
Desain Perpustakaan Unik Semi Pedesaan
Perpustakaan ini secara visual menciptakan kesan mortar di antara tembok batu bata dengan kombinasi tampilan bangunan yang khas di kota terdekat.
“Bangunan ini berada di daerah semi pedesaan yang sangat dekat dengan kota. Anda bisa merasakan dekatnya urbanisasi di kawasan yang indah ini. Itulah sebabnya, kami mengusulkan cara konstruksi semi fabrikasi, semi buatan tangan untuk mencerminkan kenyataan ini,” terang Chen.
Menurut chen, penduduk setempat menganggap desain ini menarik, karena batu bata adalah bahan umum bangunan yang banyak digunakan di daerah pedesaan Tiongkok. Meski demikian, bentuk bangunan ini terlihat cukup unik.
Baca juga: Desain Rumah Futuristik Wonosobo, CASA LOKA
“Geometrinya bertentangan dengan lingkungan pertanian yang padat, sedangkan material yang digunakan sangat cocok dengan tanah merah di kawasan setempat,” ungkapnya.
Desain lantai batu bata disesuaikan dengan kubah cangkang di atasnya, sementara di bagian utara terlihat jalan untuk akses keluar dan masuk pengunjung.
Interior Twisted Brick Shell Library
Interior perpustakaan ini dilapisi oleh 24 kubah akrilik kecil yang tingginya dapat dijangkau oleh mata orang dewasa. Masing-masing kubah bertuliskan “visual poetry” dari karya seniman Jepang Yoichiro Otani.
Penambahan tulisan tersebut dimaksudkan agar bisa dibaca oleh pengunjung. Pemasangan kubah tersebut juga menjadi akses cahaya matahari untuk mendukung kesan luas pada ruangan.
Bukaan sempit yang berada di bawah kubah dengan bingkai beton menawarkan pemandangan hamparan area di sekitarnya. Selain itu, terdapat pula tempat duduk di sebagian interior.
Baca juga: CODA Inhibition 2024: Seni dalam Produk Industri Kreatif Jogja
Twisted Brick Shell Library telah menyelenggarakan serangkaian lokakarya membaca karya seniman Shaomin Shen. Sebagai ruangan serbaguna, tempat ini bisa digunakan oleh penduduk lokal maupun wisatawan. Gimana, tertarik berkunjung?