Andy Rahman adalah seorang arsitek asal Surabaya, Jawa Timur yang memiliki karakter nusantara yang cukup kuat dalam setiap rancangannya. Style arsitektur Andy Rahman identik dengan penggunaan material lokal yang dikombinasikan dengan desain yang modern dan futuristik.
Pada tahun 2006, ia mendirikan biro arsitek bernama “Andy Rahman Architect”. Andy menjalankan biro tersebut bersama rekannya, Abdi Manaf. Kerja sama tersebut mengiringi kesuksesannya dalam berkarir hingga saat ini.
Baca juga: Bar dan Entertainment Room Industrial dengan Kearifan Lokal
Deretan Penghargaan Internasional
Andy mendapatkan beberapa penghargaan melalui karya-karyanya, di antaranya penghargaan Architizer A+ Award pada tahun 2012 kategori private house, dan World Architecture Festival di Berlin tahun 2016, serta terpilih menjadi finalis dalam ajang Archdailiy’s Buiding of The Year kategori private house and office.
Dalam karya yang dihasilkannya, Andy sering menggunakan material beton, bambu, bata, dan besi. Dari semua material tersebut, ia sangat mengeksplorasi material bata untuk menampilkan kesan nusantara dan ketukangan dalam karyanya. Bata dipilih karena memiliki karakteristik yang unik dan dapat dikembangkan dalam arsitektur kontemporer.
Baca juga: 5 Jenis Batu Bata yang Sering Digunakan Beserta Fungsinya
Meski karyanya kekinian, namun ia tak pernah meninggalkan nilai-nilai arsitektur nusantara. Menurutnya, nilai ketukangan selalu ia selipkan dalam setiap karyanya. Mengapa demikian?
Karena dalam peradaban arsitektur tradisional, ketukangan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Sehingga kolaborasi arsitek dan tukang akan menghasilkan produk desain yang menarik dan bernilai tinggi.
Pendekatan Desain
Andy memiliki tiga pendekatan yang digunakan dalam menghasilkan karya terbaiknya. Berikut tiga pendekatan yang menjadi prinsipnya dalam mendesain bangunan.
1. Focus on Material
Material erat kaitannya dengan tektonika, yaitu kejujuran aspek struktural dan keindahan bangunan. Melalui pendekatan ini, Andy mencoba untuk mengenali karakteristik material dengan baik sebelum diaplikasikan pada bangunan.
Dengan konsep ini, ia menghadirkan karya yang low maintenance dan low budget. Penggunaan material unfinished menjadi pilihan karena perawatannya mudah dan tidak membutuhkan finishing yang membutuhkan biaya yang besar.
2. Geometry
Andy selalu menghadirkan arsitektur nusantara yang kekinian dengan menerapkan transformasi geometri dan motif batik khas nusantara, seperti batik pucuk rebung, batik parang, dan lainnya. Uniknya, motif tersebut diaplikasikan menggunakan material bata yang direkatkan dengan sedikit semen dan diikat dengan besi.
Ia juga mendesain bata mirip seperti anyaman bambu, di mana material bata disusun selang-seling pada fasad bangunan. Melalui pendekatan ini, ia mencoba menerapkan elemen dinding pada rumah tradisional dan mentransformasikannya pada bangunan modern.
Baca juga: Interior Kitchen Set Bapak Yudi
3. Nature
Pendekatan ini berfokus pada dampak bangunan terhadap aspek lingkungan dan sosial. Dalam setiap karyanya, ia sangat memerhatikan pencahayaan, sirkulasi udara, dan kenyamanan penghuni.
Dengan menghadirkan kesan alami pada bangunan, maka penghuni dapat menikmati udara segar dan hangatnya cahaya matahari meski di dalam ruangan. Hal ini juga memiliki pengaruh terhadap kenyamanan psikis.
Demikian style arsitektur Andy Rahman yang identik dengan penggunaan bata untuk menciptakan nuansa lokal yang kuat. Belajar dari Andy, sudah seharusnya arsitek Indonesia memiliki karakter dalam karya arsitekturnya.