Plafon memiliki peran penting terhadap estetika interior dan kenyamanan ruangan. Dalam dunia desain interior, plafon drop ceiling dan up ceiling merupakan jenis plafon yang sering digunakan. Sebelum mengaplikasikan kedua plafon tersebut, Anda harus mengenali perbedaannya agar mengenali manfaat dan tampilan yang dihasilkan pada ruangan.
Untuk mengetahui perbedaan plafon drop ceiling dan up ceiling, simak penjelasan dan pemasangan kedua plafon tersebut di bawah ini.
Perbedaan Plafon Drop Ceiling dan Up Ceiling
![Plafon Drop Ceiling dan Up Ceiling](https://gravitarchi.com/wp-content/uploads/2024/12/Plafon-Drop-Ceiling-dan-Up-Ceiling-1024x576.jpg)
Terdapat perbedaan pemasangan plafon drop ceiling dan up ceiling. Selain itu, fungsi dan tampilan plafon juga memiliki perbedaan. Supaya tidak salah dalam menentukan jenis plafon yang sesuai preferensi desain interior Anda, simak perbedaan plafon drop ceiling dan up ceiling berikut ini.
Baca juga: Apa Itu Arsitektur Vernakuler? Ini 5 Ciri-Cirinya
Plafon Drop Ceiling
Plafon gantung atau drop ceiling adalah plafon yang pemasangannya digantung pada rangka besi atau kayu. Panel-panel plafon ini dapat dilepas pasang, sehingga memudahkan proses perbaikan dan perawatan atap. Tampilan yang dihasilkan terkesan dramatis dan estetis karena pencahayaan tampak tersembunyi. Cahaya yang dihasilkan tersebut menghadirkan ketenangan dan kenyamanan di dalam ruangan.
Plafon Up Ceiling
Struktur plafon up ceiling dipasang lebih tinggi dari permukaan langit-langit di sekitarnya. Pemasangan ini memberikan kesan megah dan luas pada ruangan, sehingga cocok diaplikasikan pada desain interior minimalis.
Baca juga: Rumah Industrial Minimalis Yogyakarta dengan Style Ala Cafe
Tampilannya yang seakan terangkat tampak menarik dengan adanya penambahan pencahayaan dari LED strip. Pilih warna LED yang hangat untuk menghadirkan ambience yang nyaman dan hangat. Selain LED, Anda juga bisa menambahkan downlight agar ruangan tampak bersih dan lapang.
Mau Pasang Plafon Drop Ceiling dan Up Ceiling?
Terdapat banyak material yang bisa Anda gunakan untuk membuat plafon drop ceiling maupun up ceiling. Beberapa yang sering digunakan di antaranya gypsum, PVC, kayu, GRC, dan triplek. Sebelum melakukan pemasangan plafon, pastikan material yang digunakan sesuai dengan desain interior, budget, dan kebutuhan Anda.
Baca juga: Desain Interior Kos Japandi Modern Minimalis di Kalimantan Timur
Mengingat pemasangan plafon membutuhkan ketelitian yang tinggi, pastikan Anda menyerahkan pekerjaan ini kepada ahlinya. Pertimbangkan pula perbaikan dan perawatan plafon secara rutin agar tampilan ruangan tetap terjaga dengan baik dalam waktu yang lama.