Kontruksi memiliki keterkaitan yang erat dengan arsitektur. Sejak berabad-abad tahun yang lalu, bangunan seperti rumah dan tempat ibadah di beberapa wilayah sudah memiliki ciri khasnya tersendiri. Hal ini bisa kita lihat pada ciri khas rumah di Indonesia yang didominasi penggunaan material lokal dan alami, seperti kayu, jerami, dan bata merah.
Istilah arsitektur vernakuler mungkin masih asing di telinga beberapa orang. Namun, sebenarnya konsep arsitektur ini sangat bergantung pada kemampuan desain masyarakat setempat dan tradisi lokal.
Baca juga: Kulkas Tidak Dingin? Ini 5 Penyebab dan Solusi Mengatasinya
Pengertian Arsitektur Vernakuler
Vernakuler berasal dari kata Bahasa Latin “vernaculus” yang artinya domestik atau lokal. Melansir 2050 Materials, arsitektur vernakuler adalah gaya bangunan lokal yang memanfaatkan persediaan dan sumber daya lokal di sekitar lokasi bangunan tersebut. Jadi tak heran, jika arsitektur ini sangat terpengaruh oleh karakteristik geografis dan lingkungan, serta budaya unik di sekitarnya.
Dalam Buku Built to Meet Needs: Cultural Issues in Vernacular Architecture (2006) yang disebut dalam proyek yang disebut Encyclopedia of Vernacular Architecture of the World, Paul Oliver menyimpulkan bahwa arsitektur vernakuler merupakan rumah dan bangunan lain yang berkaitan dengan lingkungan dan sumber daya masyarakat. Biasanya bangunan tersebut dibangun oleh pemilik atau masyarakat menggunakan metode konvensional.
Baca juga: Desain Interior Rumah Modern Organik di Klaten
Arsitektur ini dirancang khusus untuk memenuhi syarat khusus dan mempertimbangkan kepercayaan tertentu, tradisi, ekonomi, serta budaya masyarakat setempat. Arsitektur vernakuler sudah dibahas dan dikaji ulang dalam banyak praktik arsitektur kontemporer karena struktur-strukturnya memainkan peran penting dalam menunjang keberlanjutan.
Meskipun proses yang digunakan untuk membuat bahan bangunan lokal telah berkembang seiring waktu. Bahkan, saat ini proses pembuatannya semakin canggih. Meski demikian, fungsinya masih tetap sama, yaitu menciptakan bangunan yang kokoh dan ramah lingkungan.
Ciri-Ciri Arsitektur Vernakuler
Sama seperti gaya arsitektur lainnya, arsitektur vernakuler juga memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini yang membedakan setiap gaya bangunan. Mau tahu apa saja ciri-ciri arsitektur vernakuler? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
- Menggunakan material atau bahan bangunan lokal (setempat).
- Proses pembangunan menggunakan teknologi konvensional.
- Pembangunan dilakukan oleh tenaga masyarakat lokal.
- Bangunan memiliki keterkaitan erat dengan budaya lokal.
- Memanfaatkan bahan alami yang ramah lingkungan dan hemat biaya.
Baca juga: Interior Modern Minimalis dengan Kesan Natural dan Homey
Demikian pembahasan mengenai arsitektur vernakuler beserta ciri-cirinya. Dengan menggunakan material lokal, maka kita turut serta dalam meningkatkan ekonomi industri lokal. Selain itu, kita juga memiliki peran dalam menjaga kelestarian lingkungan.