Le Corbusier termasuk tokoh yang paling berpengaruh dalam arsitektur modern. Ia lahir di Swiss pada 6 Oktober 1887. Desainnya memadukan eskpresionisme pahatan yang berani dengan aspek fungsional kontemporer. Meski lahir di kota kecil, ia telah mengembangkan idenya saat bepergian ke seluruh Eropa.
Sebenarnya Corbusier lahir dengan nama Charles-Edouard Jeanneret. Corbusier adalah nama samarannya yang diambil pada terbitan pertama jurnalnya pada tahun 1920. Nama ini adalah hasil modifikasi dari nama kakeknya, Lecorbésier.
Baca juga: Menelisik 3 Karya Frank Llyod Wright yang Diakui UNESCO
Pelopor Asitektur Modern
Corbusier merupakan arsitek pertama yang menggunakan beton kasar. Karena hal ini, desainnya memiliki aspek pahatan yang ekspresif. Gedung pemerintahan di Chandigarh, India adalah salah satu contoh ide pertama perencanaan kota miliknya yang diterapkan secara luas.
Saat berada di Paris, Corbusier saat itu berusia 30 tahun. Ia mengenal dunia seni melalui pelukis Amédéé Ozenfant. Bekerja sama dengan Ozefant, mereka menulis dan melukis untuk publikasi seperti L’Esprit Nouveau yang akhirnya berkembang menjadi Vers une Architecture.
Tulisannya dihormati oleh arsitek lain, khususnya karya-karyanya, seperti Le Modular I, Quand Ies cathédralés étaint blanches, La Carte d’Athènes, Propos d’urbanisme Les Trois Établissements humains and Urbanisme.
Baca juga: OASE Mushola Kontemporer di Kawasan Perumahan Farmhouse Tangerang
Pada tahun 1922 dan 1940, Corbusier menjadi terkenal karena karyanya dalam bidang perencanaan kota dan pembangunan sosial-lingkungan. Pada tahun 2016, terdapat 17 proyek Corbusier yang masuk dalam daftar situs arsitektur terkenal UNESCO. Berikut daftarnya.
- Cabanon
- Chandigarh
- Cité Frugès
- Curutchet House
- Saint-Dié Factory
- Firminy
- House Guiette
- Immeuble Clarté Genf
- La Tourette
- Maisons La Roche et Jeanneret
- Molitor House
- Ronchamp
- Taito-Ku National Museum
- Unité de Marseille
- Villa le Lac
- Villa Savoye
- Weissenhofsiedlung
Filosofi Desain Le Corbusier
Corbusier bersama Mies van der Rohe dan Walter Gropius memiliki peran penting dalam penciptaan gaya arsitektur internasional. Mereka memunculkan lima prinsip arsitektur yang diterbitkan pada tahun 1927, yaitu:
- Pilotis
Sistem pilotis atau kisi-kisi kolom ramping untuk menggantikan penahan beban, memungkinkan arsitek memanfaatkan lebih banyak ruang pada lantai. Sistem ini juga memungkinkan sirkulasi udara di area bawahnya.
- Free plan
Ruang interior fleksibel yang dapat didesain sesuai keinginan karena tidak adanya dinding penahan beban.
- Teras atap
Atap datar yang ditutupi tumbuhan untuk menjaga kelembapan dan suhu agar tetap konsisten. Hal ini seakan membawa lingkungan alam masuk ke lingkungan perkotaan.
Baca juga: Rahasia Bangunan Tahan Gempa di Jepang
- Fasad bebas
Bagian terbuka dan tertutup yang memungkinkan fasad secara aktif menghubungkan maupun memisahkan elemen desain interior dan eksterior.
- Jendela horizontal
Memotong dinding yang tidak menahan beban untuk menyebarkan cahaya dan pemandangan yang indah.
Lima prinsip arsitektur di atas masih dianggap sebagai lambang mewah hingga akhir abad ke-20. Melalui lima prinsip tersebut, Le Corbusier telah mewujudkan ide desainnya dalam bangunan spektakuler yang menyatukan bentuk, fungsi, dan keanggunan sejati dengan cara yang unik.