Frank Llyod Wright merupakan arsitek Amerika yang paling terkenal dan dihormati di abad ke-20. Selama hidupnya, setidaknya Wright telah menyusun lebih dari 1.000 desain arsitektur.
Sebagai arsitek legendaris yang berperan penting dalam pengembangan desain arsitektur modern, beberapa karya Wright bahkan masuk dalam daftar warisan budaya UNESCO.
Inspirasi Karya Frank Llyod Wright
Wright memiliki keyakinan bahwa alam atau nature yang diawali huruf “N” adalah suci. Filosofi desainnya tentang “organic architecture” bertujuan membangun lingkungan binaan yang memiliki efek yang cukup besar bagi alam.
Baca juga: Tadao Ando Ubah Bangunan Bersejarah Menjadi Pameran Seni
Ia mendapatkan inspirasi seni dan arsitektur Jepang khususnya pada penekanannya pada harmoni, spiritualitas, dan kesederhanaan geometris. Wright bahkan memuji pemahaman orang Jepang mengenai struktur sebagai sesuatu yang ajaib.
Pada tahun 1957, Wright mendeskripsikan bahwa misi atau tujuan arsitek adalah membantu orang memahami bagaimana membuat hidup lebih indah, dunia menjadi lebih baik untuk ditinggali, serta memberi alasan, sajak, dan makna pada kehidupan.
Karya Wright yang Tercatat UNESCO
Terdapat tiga karya utama Wright yang tercatat dalam warisan budaya UNESCO. Dengan desain yang unik dan sangat menonjolkan kesan nature yang kuat, bahkan beberapa karyanya bahkan terbilang tidak masuk akal.
Penasaran apa saja karya Wright yang banyak dikagumi masyarakat dunia dari dulu hingga sekarang?
Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
- Rumah Gaya Prairie
Gaya Prairie menjadi ciri khas karya Wright di awal karirnya sebagai seorang arsitek. Tidak lama setelah ia membuka perusahaannya sendiri, Wright mulai merancang rumah tinggal yang sesuai dengan area Midwest.
Style desain ini menekankan garis horizontal, atap datar dengan perpotongan yang rendah yang terintegrasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Beberapa karya desain rumah yang berada di Chicago antara lain, Winslow House (1893), Arthur Heurtley House (1902), dan Frederick C. Robie House (1910).
Baca juga: ZAHA House, Rumah Minimalis dengan Nuansa Teduh di Bantul
- Taliesin West
Taliesin terletak di lanskap gersang Scottsdale, Arizona. Kompeks luas ini ia jadikan sebagai tempat tinggal, studio, dan sekolah arsitektur. Dalam sebuah wawancara tahun 1957, Wright mengatakan dirinya ingin memiliki arsitektur yang sesuai dengan tempat Anda melihatnya berdiri.
Dia berhasil mencapai impiannya melalui desain dan teknik dengan memanfaatkan penggunaan warna tanah yang hangat dan bahan-bahan alami.
Pada tahun 2018, Frank Llyod Wright Foundation menyatakan tempat ini telah menarik perhatian lebih dari 100.000 wisatawan. Dengan bantuan teknologi saat ini, pengunjung dapat mengakses tempat ini secara virtual melalui tur 3D dan realitas virtual.
- Fallingwater
Fallingwater merupakan rumah di atas air terjun di Pennsylvania yang berada di antara pepohonan, dan tertutup sebagian dedaunan. Rumah ini termasuk karya Wright yang paling dicintai oleh banyak orang. Sayangnya, landmark ini sulit untuk dilestarikan. Pada tahun 2003, renovasi bangunan ini menguras $11,5 juta atau sekitar Rp180 juta.
Baca juga: Twisted Brick Shell Library, Perpustakaan Ala Keong di Tiongkok
Desain rumah ini menciptakan efek yang mendalam. Cerobong batu berpotongan dengan teras horizontal, memanjang tegak lurus, dan melayang di atas air sungai di bawahnya.
Gemercik air terdengar dari dalam rumah memberikan ketenangan. Terasnya tampak seperti bentuk bebatuan, dibangun dari batu pasir asli yang disandingkan dengan pepohonan sekitarnya.
Meski tiga karya di atas sudah ada sejak abad ke-20, namun karyanya masih relevan dengan tren arsitektur saat ini. Karena hal ini, maka tak heran jika ia dijuluki sebagai arsitek modern dunia yang melegenda.