Luciano Kruk adalah arsitek berprestasi yang lulus dari Universitas Buenos Aires pada tahun 2009. Ia lahir di Buenos Aires pada 20 Juli 1974. Kruk merupakan anggota Jury of the College of Architects of Buenos Aires dan bagian dari evaluator CONEAU (Comisión Nacional de Evaluatión y Acreditación).
Kruk sempat mengajar dari tahun 2000 hingga 2009 di Universitas Buenos Aires. Saat ini, ia telah diundang menjadi pembicara seminar di berbagai universitas yang ada di Argentina, Meksiko, Brazil, Ekuador, Italia, Spanyol, Kosta Rika, dan Amerika Serikat.
Baca juga: 5 Bangunan Ikonik Daniel Libeskind yang Wajib Dikunjungi
Berdirinya Luciano Kruk Arquitectos
Pada tahun 2012, studio arsitek miliknya bernama “Luciano Kruk Arquitectos” resmi didirikan. Empat tahun setelahnya, ia menerima penghargaan SCA-CPAU Prize untuk karya L4 House di XVI Buenos Aires Architecture Biennial (2016).
Kruk terbilang aktif dalam kegiatan arsitektur. Ia ikut berpartisipasi dalam acara dan pameran internasional, seperti Architecture Week Prague 2015 dan XXI Pan-American Biennial of Architecture of Quito (BAQ 2018).
Baca juga: Rumah Lengkung Minimalis dan Low Maintenance di Yogyakarta
Arsitektur yang Selaras dengan Lanskap Alami
Karya Luciano Kruk fokus menyelaraskan arsitektur dengan kondisi alam di seluruh wilayah Argentina. Ia memiliki tujuan meningkatkan hubungan interior dan eksterior arsitektur baik di dalam hutan, medan miring, maupun dataran pedesaan.
Kruk telah mengembangkan berbagai proyek perumahan di lingkungan alam maupun perkotaan yang padat di Buenos Aires dengan pendekatan arsitektur yang terintegrasi dengan lanskap di sekitarnya.
Baca juga: Menelisik 3 Karya Frank Llyod Wright yang Diakui UNESCO
Meski desainnya identik dengan penggunaan beton ekspos, namun penggunaan beton bertulang sebagai bahan tunggal dan utama tidak hanya menonjol dalam kerangka struktural. Ia juga berhasil mengembangkan penggunaan beton dalam struktur spasial, estetika, dan konstruktif.
Jika dilihat secara keseluruhan, desainnya sangat memperhatikan struktur, masuknya cahaya, dan tata ruang. Biasanya desain tersebut diterapkan pada ruang tamu, ruang makan, dan dapur sebagai ruang utama yang sering dihabiskan oleh penghuni rumah.
Ekspresi Beton Ekspos dalam Desain Arsitektur
Pemilihan beton ekspos dalam desain Luciano Kruk bertujuan untuk meminimalisasi biaya pemeliharaan, sehingga hemat biaya namun konstruksi ketahanan bangunan terjamin.
Dari segi visual dan estetika warna dan teksturnya, pemilihan beton ekspos selaras dengan lingkungan sekitarnya tanpa adanya kesan menonjol. Penggunaan beton ekspos mengupayakan adanya kesan yang harmonis antara bangunan dengan lanskap alam.
Baca juga: Mika House, Rumah Minimalis gaya Industrial dengan Dua Fungsi di Sleman Yogyakarta
Dari segi pengerjaan, penggunaan beton ekspos juga terbilang lebih efisien karena tidak ada penyelesaian tertentu. Selain itu, warna alami dari beton ekspos juga dapat menjadi elemen pendukung dalam desain interior.