Daniel Libeskind adalah arsitek Polandia yang memiliki desain arsitektur ekspresif, kreatif, inovatif, dan kompleks. Daniel lahir pada tahun 1946. Ia pindah ke Amerika Serikat saat remaja dan menetap bersama keluarganya di Bronx.
Daniel memiliki ketertarikan pada musik saat masih kecil. Namun setelah tahun 1965, ia meninggalkan dunia musik untuk belajar arsitektur. Ia menyelesaikan studi dengan baik hingga mendapatkan gelar profesional di bidang arsitektur dari Cooper Union for the Advancement of Science and Art pada tahun 1970.
Selain itu, ia juga mendapat gelar pascasarjana dalam bidang sejarah dan teori arsitektur dari School of Comparative Studies di Essex University di Inggris pada tahun 1972.
Baca juga: Style dan Filosofi Desain Le Corbusier
Daniel mendirikan studio arsitekturnya di Berlin, Jerman pada tahun 1989 tepat setelah memenangkan kompetisi desain pembangunan Jewish Museum di Berlin. Kompetisi ini bertujuan untuk perluasan museum.
Museum ikonik tersebut berbentuk zig zag dengan desain yang bercabang-cabang mencerminkan kesan perjalanan sejarah Yahudi yang berliku-liku. Selain Jewish Museum, terdapat lima bangunan ikonik karya Daniel yang menakjubkan.
1. Royal Ontario Museum
Crystal of the Royal Ontario Museum yang terlihat mencolok ini menciptakan arsitektur baru yang dramatis dan menarik perhatian masyarakat. Setelah perluasan, museum di Toronto ini telah menambah luas 100.000 kaki persegi untuk ruang pameran baru, lobi, pintu masuk baru, toko ritel, dan tiga restoran.
Museum kristal ini memiliki lima bentuk kristal di mana dua kristal yang didedikasikan untuk ruang galeri yang berpotongan membentuk kekosongan yang dikenal sebagai Spirit House.
Ciri yang mencolok dari Spirit House adalah atrium besar yang menjulang dari permukaan tanah ke lantai empat dengan jembatan di beberapa tingkat. Museum ini menjadi mencusuar bercahaya yang mengubah kompleks museum menjadi landmark kelas dunia.
2. Museum of Military History
Daniel menciptakan peluasan dramatis Dresden’s Military History Museum. Perluasan baru ini dirancang untuk menciptakan keterbukaan dan transparansi dalam struktur kaku museum. Perpanjangan pecahan baja dan kaca secara visual terlihat seperti menerobos arsitektur neoklasik.
Bangunan ini memiliki berat sekitar 200 ton yang terdiri dari baja murni, kaca, dan beton. Meski terlihat kontras, namun desainnya mematuhi pedoman penambahan desain baru yang tidak mengganggu fasad dan struktur bersejarah yang telah berusia 135 tahun.
Baca juga: Kersan Art Space: Galeri Seni Elegan di Gunung Sempu, Bantul
Perluasan transparan ini mencerminkan masa lalu yang kokoh dan kaku, seperti demokrasi Jerman yang memiliki masa lalu yang otoriter. Ujung lancip berbentuk segitiga dirancang untuk menunjuk ke arah bom api pertama yang dijatuhkan Dresden dalam serangan udara pada tanggal 13 Februari 1945.
3. Grand Canal Theatre
Desain Grand Canal Square Theatre yang berlokasi di Dublin, Irlandia menghadirkan budaya yang kuat melalui volume dinamis. Fasad kaca yang mencolok, tajam, dan bersudut merupakan elemen yang menakjubkan dari bangunan ini.
Fasad teater dirancang berdasarkan konsep tirai teater. Dengan mengusung konsep tersebut, dua layar kaca didesain tumpang tindih dan bisa dilipat lengkap dengan pintu masuk utama yang terletak di antara layar. Selain desainnya yang unik, teater ini cukup luas karena memiliki kapasitas 2000 tempat duduk.
4. Felix Nussbaum Haus
Felix Nussbaum Haus adalah museum sejarah dan budaya di Jerman yang didedikasikan untuk pelukis bernama Felix Nussbaum. Museum ini memamerkan lukisan dan grafis Nussbaum serta memiliki ruang pameran yang berfokus pada rasisme dan intoleransi.
Museum ini selesai dibangun pada musim panas tahun 1998, dan perluasannya dirancang untuk menampung acara tambahan museum dan ruang kuliah pada tahun 2011. Karena desainnya yang menakjubkan, museum ini mendapat banyak penghargaan desain terkemuka.
Baca juga: Zaha Hadid Architects Menangkan Kompetisi Riga Ropax Terminal
Bangunan ini memiliki tiga komponen utama, yaitu koridor tengah Nussbaum yang tinggi dan sempit, bagian utama yang panjang, dan jembatan kaca yang menghubungkan museum lama dengan struktur museum baru.
Desain museum baru terlihat sangat kontras dengan struktur yang berbeda dengan museum lama. Ciri khas plester abu-abu tua dengan baja hitam menjadi point of interest pada bagian fasadnya.
5. Frederic C Hamilton Building
Daniel merancang gedung ini untuk menggandakan ukuran Denver Art Museum untuk memberikan lebih banyak ruang pameran seni. Proyek perluasan ini merupakan kolaborasi antara Studio Daniel Libeskind dengan perusahaan Denver Davis Partnership Architects (The Architects of Record).
Museum ikonik berlapis titanium yang terkenal dengan desain yang berani ini merupakan salah satu proyek pertama yang selesai di Amerika Serikat. Dengan menggunakan material yang tak biasa, arsitek Gio Ponti memilih panel titanium abu-abu untuk melengkapi ubin kaca abu-abu pada struktur museum lama.
Baca juga: Singgah Resort, Menikmati Liburan dengan View Perbukitan
Sementara Daniel menciptakan struktur yang bercahaya. Ia menggunakan 9000 panel titanium pada bagian fasad untuk menghasilkan pantulan cahaya dari sisi yang berbeda. Museum ini akan tampak cerah di pagi hari dan berwarna keemasan saat matahari terbenam.
Demikian lima bangunan ikonik karya Daniel Libeskind yang memiliki desain yang unik, berani, dan menakjubkan. Desainnya yang mengesankan, bahkan mampu mengubah lanskap kota-kota di seluruh dunia dengan memberikan pengalaman mendalam kepada wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat tersebut.