World Health Organization (WHO) sudah lama melarang penggunaan atap asbes karena dapat memicu berbagai macam penyakit berbahaya hingga menimbulkan kematian. Karena alasan tersebut, sejumlah negara di dunia sudah tidak lagi menggunakan material tersebut. Sayangnya, material tersebut masih sering digunakan di Indonesia. Mengapa demikian?
Asbes termasuk material yang tahan api, tahan lama, mudah dalam pemasangan, dan harganya murah. Hal inilah yang menjadikannya masih sering digunakan di Indonesia, terlepas dari berbagai masalah kesehatan yang ditimbulkan dari material tersebut.
Baca juga: 5 Alasan Rumah di Amerika Tidak Berpagar, Tak Takut Pencurian?
Bahaya Atap Asbes untuk Kesehatan
Melansir National Institutes of Health, asbes dianggap berbahaya untuk kesehatan karena mengandung debu atau serat tipis dan kecil yang tak kasat mata. Sehingga ketika material tersebut retak atau pecah, maka serat tersebut akan berhamburan di udara dan tertahan di dalam ruangan selama berhari-hari.
Jika serat tersebut terhirup kemudian masuk ke dalam paru-paru, maka serat akan menempel dan membahayakan paru-paru beserta organ dalam lainnya. Berikut sejumlah penyakit berbahaya yang ditimbulkan dari paparan serat mikroskopis asbes.
Baca juga: Rumah Japandi Minimalis dengan Dominasi Aksen Lengkung yang Unik
Kanker Paru
Debu atau serat asbes hampir sama berbahayanya dengan asap rokok, karena keduanya dapat menyebabkan kanker paru-paru. Dalam kasus ini, serat akan mengendap di dinding saluran pernapasan (bronkiolus) dan pada stadium lanjut akan menyebar ke organ vital lainnya. Jika serat tersebut dihirup oleh perokok, maka efek bahayanya bisa berkali-kali lipat.
Asbestosis
Jaringan parut di bagian paru-paru akibat paparan serat asbes menyebabkan sejumlah masalah pernafasan, seperti sesak nafas, hilangnya nafsu makan, batuk terus-menerus, rasa sakit di bagian dada, dan timbulnya suara saat bernafas.
Jika melihat masalah kesehatan tersebut, terindikasi oksigen terhambat masuk ke dalam darah. Jika seseorang mengalami hal tersebut, kemungkinan ia sudah terkena asbestosis. Segera periksakan diri ke dokter sebelum kondisi bertambah parah.
Baca juga: Interior Modern Minimalis dengan Kesan Natural dan Homey
Mesothelioma
Paparan serat atau debu asbes yang menumpuk dan tertahan dalam jangka waktu lama di dalam tubuh dapat menyerang mesothelium. Apa itu mesothelium?
Mesothelium adalah lapisan pelindung yang mengelilingi paru-paru, perut, dada, dan organ vital tubuh lainnya. Jika bagian tersebut bermasalah, maka dapat mengganggu pertumbuhan sel hingga menimbulkan penyakit mesothelioma.
Kanker Kulit
Tak hanya membahayakan paru-paru dan organ dalam, ternyata serat asbes juga bisa masuk ke dalam pori-pori dan menyebabkan kanker kulit. Saat asbes rusak, partikel berbahaya akan menempel di kulit. Jika terpapar partikel tersebut terus-menerus dan secara tak sengaja kita menggaruk kulit, maka partikel berbahaya bisa dengan mudah masuk ke dalam kulit.
Baca juga: Desain Rumah dan Kos Tumbuh dengan Style Modern Tropis
Itulah deretan bahaya asbes bagi kesehatan. Mulai sekarang, hindari penggunaan material ini agar terhindar dari penyakit berbahaya di atas. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ingin memiliki rumah impian yang sehat, fungsional, dan nyaman untuk ditinggali?
Serahkan saja pekerjaan tersebut kepada tim arsitek R3 Studio (PT Rancang Reka Ruang). Hubungi kami sekarang juga untuk dapatkan konsultasi GRATIS.