Close Menu
  • Homes
  • News
  • Tips
  • Info
    • Info Arsitektur
    • Info Interior
    • Info Material
    • Info Struktur
  • Figure
  • Event
  • ID
  • ENG
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
gravitarchigravitarchi
Subscribe
  • Homes
  • News
  • Tips
  • Info
    • Info Arsitektur
    • Info Interior
    • Info Material
    • Info Struktur
  • Figure
  • Event
  • ID
  • ENG
gravitarchigravitarchi
Home » SEAUS 2.0 – Culture in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia
Event

SEAUS 2.0 – Culture in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia

gravitarchiBy gravitarchiJune 11, 2025No Comments3 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Tanggal: 11–14 Juni 2025
Lokasi: Ballroom Indraprasta, Sahid Hotel, Yogyakarta
Penyelenggara: Universitas Atma Jaya Yogyakarta


Menelusuri Jejak Budaya dan Lanskap Perkotaan Asia Tenggara

Bagaimana kolonialisme membentuk kota? Bagaimana rumah tradisional mencerminkan lanskap, identitas, dan filosofi hidup? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi inti perbincangan dalam SEAUS 2.0—konferensi regional yang menggali dinamika budaya, urbanisme, dan lanskap di Asia Tenggara.

Mengusung tema “Culture in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia”, acara ini diselenggarakan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan berlangsung selama empat hari dari tanggal 11 hingga 14 Juni 2025, bertempat di Ballroom Indraprasta, Sahid Hotel, Yogyakarta. Programnya meliputi:

  • Two-Day Seminar
  • One-Day Doctoral Workshop
  • One-Day Post-Conference Tour

Pembukaan acara dihadiri oleh para akademisi, profesional, dan mahasiswa arsitektur serta perencanaan dari berbagai negara. Ketua IAI Daerah Istimewa Yogyakarta, Ar. Erlangga Winoto, IAI, AA., turut hadir dan memberikan sambutan pembuka. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya membangun pemahaman regional tentang urbanisme yang kontekstual dan berakar pada nilai-nilai budaya Asia Tenggara.


Baca Juga : Clerkenwell Design Week 2025: Inovasi Furnitur Masa Depan Hadir dalam Bentuk yang Tak Terduga

Deretan Pembicara Internasional

SEAUS 2.0 menghadirkan para pemikir dan praktisi lintas negara dan disiplin:

  • Sofian Sibarani, B.Sc., MUDD, LEED AP – Principal Architect URBAN+; Pemenang Sayembara Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN), Indonesia
  • Dr. Victoria Jane Marshall, BLA, MLA, Ph.D. – Director of the Master of Landscape Architecture, National University of Singapore
  • Dr. Ir. B. Sumardiyanto, M.Sc. – Anggota Dewan Cagar Budaya Yogyakarta, Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Dr. Huynh Van Khang, B.Arch., M.Env.Sc., Eng.D. (Architecture) – Arsitek & Dosen, University of Economics, Ho Chi Minh City
  • Yori Antar Awal, Ir. – Principal Architect, Han Awal & Partners, Indonesia
  • Prof. Grace C. Ramos, Ph.D. – Environmental Planner & Professor, University of the Philippines – College of Architecture

Victoria Marshall: Membaca Lanskap dalam Empat Kerangka Sejarah

Salah satu sesi yang mencuri perhatian adalah paparan dari Dr. Victoria Marshall, yang membedah lanskap urban di Asia Tenggara melalui empat kerangka sejarah: imperial, colonial, post-colonial, dan decolonial.

Berangkat dari konteks negara-negara bekas koloni Inggris seperti Singapura, Malaysia, dan Myanmar, ia menjelaskan bagaimana ekonomi perkebunan (plantation economies) membentuk struktur spasial kota. Ia menyebut bahwa lanskap bukan sekadar bentuk fisik, tetapi medan politik-ekologis yang mewarisi relasi kuasa kolonial, ketimpangan, dan degradasi lingkungan.

Melalui pendekatan lanskap urban sebagai “arsip ekologis”, Marshall mendorong para arsitek lanskap dan perencana kota untuk merefleksikan ulang relasi antara ruang, sejarah, dan keadilan ekologis.

Baca Juga : Desain Interior Beauty Spa & Salon dengan Konsep Wabi Sabi


Huynh Van Khang: Tipologi Rumah Etnik dan Identitas Vietnam

Dalam presentasi yang tak kalah menarik, Dr. Huynh Van Khang memaparkan eksplorasi mendalam mengenai tipologi rumah tradisional di Vietnam, terutama dari komunitas Khmer, Tionghoa, dan Cham Muslim.

Ia menekankan bahwa rumah-rumah ini tidak hanya mencerminkan adaptasi terhadap kondisi geografis dan iklim tropis, tapi juga membawa nilai-nilai spiritual, struktural sosial, dan filosofi hidup yang berbeda. Misalnya, rumah etnik Khmer memiliki elemen-elemen vertikal yang menyesuaikan dengan topografi rawa dan sawah, serta orientasi ruang yang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan dan struktur kekerabatan.

Khang menekankan pentingnya mempertahankan tipologi ini sebagai referensi arsitektur kontemporer yang ingin tetap terhubung dengan akar lokal.


Urbanisme Asia Tenggara: Memori, Adaptasi, dan Arah Baru

SEAUS 2.0 menjadi ruang refleksi dan pertukaran gagasan tentang bagaimana kota-kota di Asia Tenggara mengalami transisi budaya dan spasial. Melalui kombinasi teori kritis, studi tipologi, dan pendekatan historis, forum ini membuka jalan bagi pendekatan urbanisme yang lebih inklusif, kontekstual, dan sadar sejarah.

Lebih dari sekadar forum akademik, acara ini membentuk jejaring antara praktisi, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai disiplin dan negara, memperkuat dialog lintas batas demi masa depan kota-kota Asia Tenggara yang lebih berkelanjutan dan berakar budaya.

green building
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
gravitarchi
  • Website

Related Posts

Bukan Kekurangan Arsitek, Tapi Kesadaran yang Masih Rendah

June 17, 2025

Sertifikasi Arsitek : Legalitas, Kompetensi, dan Nyawa di Antara Kertas

June 16, 2025

Erlangga Winoto Terpilih dalam Musprov XI IAI DIY 2025, Arsitek DIY Siap Kawal Kearifan Lokal

May 27, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Demo
Artikel Terbaru

Bukan Kekurangan Arsitek, Tapi Kesadaran yang Masih Rendah

June 17, 2025

Sertifikasi Arsitek : Legalitas, Kompetensi, dan Nyawa di Antara Kertas

June 16, 2025

SEAUS 2.0 – Culture in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia

June 11, 2025

Erlangga Winoto Terpilih dalam Musprov XI IAI DIY 2025, Arsitek DIY Siap Kawal Kearifan Lokal

May 27, 2025

Erlangga Winoto Ketua IAI DIY 2025–2028 dan Komitmennya pada Arsitektur Jogja

May 27, 2025

Clerkenwell Design Week 2025: Inovasi Furnitur Masa Depan Hadir dalam Bentuk yang Tak Terduga

May 22, 2025

FENIX Museum: Merayakan Migrasi Lewat Seni di Jantung Pelabuhan Rotterdam

May 21, 2025
Demo
Demo
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Kontak
  • Tentang Kami
© 2025 gravitarchi, Designed by gravitarchi.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.