Thomas Heatherwick terpilih menjadi Direktur Umum dan kurator Seoul Biennale of Architecture and Uranism 2025. Pada edisi kelima, fokus kegiatan ini mengatasi tantangan perkotaan yang dihadapi oleh kota-kota besar global.
Secara umum, pameran ini memiliki tujuan mendorong solusi dan diskusi inovatif mengenai isu urban dan arsitektur. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen Seoul terhadap masa depan manusia dan keberlanjutan alam.
Baca juga: Venice Architecture Biennale 2025: Intelligens, Natural, Artificial
Sebagai acara arsitektur terbesar di Asia, Seoul Biennale 2025 akan diselenggarakan mulai tanggal 1 September hingga 31 Oktober 2025.
5 Bagian Utama Seoul Biennale 2025
Seoul Biennale memiliki lima bagian utama yang terdiri dari pameran tematik, pameran kota, proyek di tempat, studi global, dan kegiatan edukasi. Pada edisi kali ini, program ini berfokus membuat gedung dan kota menjadi lebih menyenangkan dan menarik.
Walikota Oh Se-hoon mengatakan bahwa tujuan utama Biennale adalah “bring people closer” dengan misi membantu membuat gedung-gedung baru di Seoul menjadi lebih manusiawi. Kegiatan ini telah berhasil menarik lebih dari 3 juta peserta dalam empat edisi terakhirnya.
Baca juga: Bar dan Entertainment Room Industrial dengan Kearifan Lokal
Thomas Heatherwick percaya biennale mampu mendorong diskusi publik dan keterlibatan masyarakat Seoul tentang permasalahan urban dan arsitektur.
Tujuan Seoul Biennale
Seoul Biennale didirikan untuk mengatasi kesulitan urban dan arsitektur yang terjadi akibat pesatnya pertumbuhan perkotaan. Rangkaian acara pada biennale menjadi forum diskusi pakar profesional lokal dan internasional, lembaga publik, dan masyarakat umum.
Baca juga: Gedung Tertinggi di AS, Legends Tower Memulai Konstruksinya Tahun Ini
Konsep “Land Urbanism” dan “Seoul” edisi kali ini akan memperluas tema-tema sebelumnya, termasuk “Imminent Commons”, “Collective City”, dan “Resilient City”.
Mengapa Thomas Heatherwick?
Thomas Heatherwick sudah lama merancang bangunan dengan konsep “human buildings”. Selain itu, ia juga sering berdiskusi mengenai gagasannya dan human-centric achitecture di perkotaan.
Baca juga: Barbershop Industrial Modern Khas Padang di Sleman
Baru-baru ini, studionya memenangkan kompetisi global untuk mengubah pulau Nodeul di Sungai Han, Seoul menjadi taman publik. Tempat ini menawarkan lanskap yang difungsikan sebagai tempat pertunjukkan musik dan intervensi artistik yang unik dan berbeda.