Close Menu
  • Homes
  • News
  • Tips
  • Info
    • Info Arsitektur
    • Info Interior
    • Info Material
    • Info Struktur
  • Figure
  • Event
  • ID
  • ENG
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
gravitarchigravitarchi
Subscribe
  • Homes
  • News
  • Tips
  • Info
    • Info Arsitektur
    • Info Interior
    • Info Material
    • Info Struktur
  • Figure
  • Event
  • ID
  • ENG
gravitarchigravitarchi
Home » Mengenal Louis Ghost Chair, Kursi Unik dan Klasik
Info

Mengenal Louis Ghost Chair, Kursi Unik dan Klasik

gravitarchiBy gravitarchiDecember 27, 2024No Comments3 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Louis Ghost Chair
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Louis Ghost Chair merupakan kursi yang dirancang oleh desainer Prancis, Philippe Starck pada tahun 2002 untuk Kartell, sebuah perusahaan furnitur kontemporer plastik asal Italia. Mengutip Elle Decor, kursi ini menggambarkan sentuhan baru pada keanggunan kerajaan Prancis.

Kursi ini dinamakan Ghost Chair, karena memiliki desain yang transparan. Eksperimen yang dilakukan Starck hingga akhirnya menghasilkan kursi tembus pandang merupakan perjalanan yang sulit dan melelahkan. Namun setelah desain kursi berhasil terselesaikan, Louis Ghost Chair menjadi salah satu kursi terlaris di abad ke-21.

Sejarah Louis Ghost Chair

Louis Ghost Chair

Pembuatan kursi Louis Ghost terinspirasi dari kursi Louis XVI, yaitu kursi dengan sandaran dan lengan berlapis kain sederhana yang populer selama pemerintahan Raja Louis XVI dan istrinya, Ratu Marie Antoinette.

Baca juga: HouseEurope, Aksi Penggunaan Kembali Bangunan Lama di Eropa

Kursi dengan sandaran kain persegi panjang atau bundar dengan garis-garis bersih ini banyak diminati karena memiliki daya tahan yang tinggi, sehingga dikenal dengan kursi Louis XVI. Hingga saat ini, kursi ini termasuk salah satu kursi yang populer dan menggambarkan kesan klasik yang abadi.

Louis Ghost Chair tidak hanya mengingatkan pada masa pemerintahan Louis XVI, kursi ini juga menampakkan geometri Yunani kuno yang menyenangkan sekaligus menghadirkan kesan kemenangan pasca-modern.

Stark mengatakan, Louis Ghost Chair memiliki campuran bahan dan gaya berdasarkan ingatan kita. Tidak seperti kursi cetak lainnya, kursi Louis Ghost dibuat sekaligus dalam satu cetakan, tanpa sekrup, pelapis, maupun lengan dan kaki yang terpisah.

Baca juga: Desain Villa Minimalis Tropis di Bantul, Yogyakarta

Karena terbuat dari polikarbonat atau plastik dan tidak memiliki sambungan yang dapat membeku atau retak saat hujan atau dingin, kursi ini dapat digunakan di luar ruangan. Selain itu, kursi ini juga ringan sehingga mudah diangkat dan dipindahkan.

Dua puluh tahun setelah peluncurannya, Louis Ghost menjadi perlengkapan yang hampir selalu mengisi di interior rumah. Starck dan Kartell juga merilis beberapa produk yang serasi, seperti Victoria Ghost Chair (tanpa lengan), One More Counter Stool and Barstool (meja dan kursi bar akrilik tanpa lengan), dan Charles Ghost Stool (kursi transparan tanpa sandaran).

Tak hanya itu, Ghost Chair juga telah dibuat ulang dengan warna-warna pelangi dari akrilik, serta hitam pekat mengkilap dan putih matte. Bahkan, kursi ini juga rilis dalam ukuran mini karena anak-anak juga membutuhkan furnitur dari desainer.

Baca juga: Interior Ruang Kelas TK Fungsional dengan Elemen Natural

Spesifikasi Louis Ghost Chair

Louis Ghost Chair terbuat dari bahan polikarbonat 2.0 yang berasal dari bahan baku terbarukan transparan atau berwarna. Kursi ini tidak tahan api dan bisa digunakan di luar ruangan. Secara umum kursi Louis Ghost memiliki tinggi 930 mm, lebar 540 mm, kedalaman 550 mm, dan tinggi dudukan 470 mm.

Ghost Chair kursi Louis Ghost Kursi transparan Louis Ghost Chair Louis XVI One More Counter Stool and Barstool Philippe Starck
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
gravitarchi
  • Website

Related Posts

Bukan Kekurangan Arsitek, Tapi Kesadaran yang Masih Rendah

June 17, 2025

Sertifikasi Arsitek : Legalitas, Kompetensi, dan Nyawa di Antara Kertas

June 16, 2025

SEAUS 2.0 – Culture in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia

June 11, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Demo
Artikel Terbaru

Bukan Kekurangan Arsitek, Tapi Kesadaran yang Masih Rendah

June 17, 2025

Sertifikasi Arsitek : Legalitas, Kompetensi, dan Nyawa di Antara Kertas

June 16, 2025

SEAUS 2.0 – Culture in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia

June 11, 2025

Erlangga Winoto Terpilih dalam Musprov XI IAI DIY 2025, Arsitek DIY Siap Kawal Kearifan Lokal

May 27, 2025

Erlangga Winoto Ketua IAI DIY 2025–2028 dan Komitmennya pada Arsitektur Jogja

May 27, 2025

Clerkenwell Design Week 2025: Inovasi Furnitur Masa Depan Hadir dalam Bentuk yang Tak Terduga

May 22, 2025

FENIX Museum: Merayakan Migrasi Lewat Seni di Jantung Pelabuhan Rotterdam

May 21, 2025
Demo
Demo
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Kontak
  • Tentang Kami
© 2025 gravitarchi, Designed by gravitarchi.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.