Beberapa waktu yang lalu, terdapat seruan yang dikenal dengan sebutan “HouseEurope” dari masyarakat Eropa yang berkaitan dengan industri konstruksi. Hal ini akan dipertimbangkan sevara resmi oleh Komisi Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa.
Melansir ArchDaily, pemungutan suara akan dimulai tahun depan tepatnya pada tanggal 1 Februari 2025. Seruan ini membutuhkan dukungan 1 juta warga negara Eropa, sedikitnya 7 negara Uni Eropa.
Apa Itu HouseEurope?
HouseEurope adalah inisiasi warga negara Eropa yang menyerukan adanya legislasi di tingkat Uni Eropa untuk membuat renovasi dan penggunaan kembali bangunan lama atau yang sudah ada menjadi lebih mudah dan terjangkau. Aksi ini bertujuan untuk mengekang pembongkaran bangunan serta mendorong industri memprioritaskan potensi bangunan publik dan swasta yang sudah ada.
Baca juga: 4 Prediksi Style Dapur 2025, Lebih Ramah Lingkungan?
Sistem saat ini dianggap terlalu memprioritaskan pembangunan baru yang didorong oleh praktik real estat spekulatif, sehingga menyebabkan pembongkaran jutaan meter persegi bangunan yang ada setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan pemborosan sumber daya, peningkatan emisi karbon, biaya sosial, dan ekonomi, serta perusakan warisan budaya.
Aksi yang dilakukan warga Eropa bertujuan untuk mengubah hal tersebut dengan memberikan insentif untuk renovasi, sehingga menciptakan industri konstruksi yang lebih berkelanjutan dan adil.
Terdapat 3 pilar utama yang diusulkan dalam Undang-undang yang berkaitan dengan HouseEurope, yaitu:
- Pengurangan pajak untuk pekerjaan renovasi dan pengunaan kembali material;
- Aturan yang adil untuk penilaian bangunan yang ada; dan
- Potensi baru untuk CO2 yang tertanam dalam struktur yang ada.
Baca juga: Desain Interior Rumah Japandi dengan Eksterior Bergaya Indische
Latar Belakang Munculnya Aksi HouseEurope
Aksi HouseEurope muncul dari perjuangan masyarakat Eropa untuk menyelamatkan gedung Mäusebunker dari pembongkaran. Hal tersebut menyoroti masalah sistemik yang beranggapan bahwa renovasi dianggap lebih berisiko dan membutuhkan biaya yang mahal daripada konstruksi baru dengan mengabaikan biaya sosial dan lingkungan lokasi pembongkaran.
Padahal, bangunan yang sudah ada bisa dipromosikan. Dengan melakukan perhitungan biaya pembongkaran yang tersembunyi, makan akan tercipta sektor konstruksi yang lebih berkelanjutan dan adil.
Baca juga: Interior Rumah Industrial dengan Kamar Tidur Mezzanine
Hingga saat ini, aksi ini telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan, di antaranya arsitek Jacques Herzog dan Pierre de Meuron, pendiri Herzog & de Meuron, Anne Lacaton dan Jean-Philippe Vassal dari Lacaton & Vassal, studio desain Formafantasma, Oana Bogdan, sosiolog Joanna Kusiak dari Cambridge University, ekonom dan politikus Ann Pettifor, dan Ruth Schagemann, serta Presiden Dewan Arsitek Eropa.