Membangun studio podcast dan studio musik memerlukan material peredam suara untuk meredam kebisingan. Selain rekaman suara menjadi lebih jernih, Anda juga akan dianggap lebih profesional oleh penonton dan pendengar setia Anda.
Jika pembuatan studio berada di area dengan polusi suara tinggi, pastikan untuk melapisi seluruh ruangan studio dengan rapat tanpa celah. Sebelum membangun studio impian, pastikan Anda mengetahui beberapa material untuk meredam kebisingan berikut ini.
Baca juga: Bar dan Entertainment Room Industrial dengan Kearifan Lokal
1. Busa Telur
Material ini cukup populer dan sering digunakan untuk melapisi ruangan studio. Karena memiliki bobot yang ringan, maka material ini hanya dimanfaatkan sebagai lapisan tambahan di bagian luar untuk area dengan frekuensi kebisingan yang rendah. Kenapa dinamakan busa telur?
Material ini terbuat dari polyurethane foam dan memiliki permukaan yang mirip seperti telur. Karena inilah, maka material dengan NRC <0,5 ini dinamakan busa telur. Jika Anda ingin menggunakan material ini, maka Anda bisa membelinya dalam bentuk lembaran.
2. Material PET
Polyethylene Terephthalate (PET) menjadi material yang paling sering digunakan karena dapat disesuaikan dengan berbagai interior ruangan. Karena sifatnya yang fleksibel, maka pemasangannya sangat mudah. Level NRC material ini mencapai 0,85. Jadi, material ini sangat cocok digunakan untuk meredam kebisingan.
Baca juga: 11 Universitas di Jogja dengan Prodi Arsitektur
3. Keramik Fiber
Keramik fiber bisa Anda dapatkan dalam bentuk gulungan. Keramik ini terbuat dari jalinan serat keramik dengan level NRC 0,75. Material ini memiliki kualitas yang bagus, tahan lama, dan tahan api. Karena cukup ampuh meredam suara dan panas, maka tak heran jika harga keramik fiber relatif lebih mahal dibandingkan dengan material lainnya.
4. Glasswool
Glasswool bisa dibeli dalam bentuk lembaran atau gulungan dengan ketebalan 25-50 mm. material ini tersusun dari serabut fiberglass dengan NRC <0,5. Harga meterial ini sangat terjangkau, mampu menyerap suara, panas, dan tahan api.
Karena kamampuannya yang dapat mengisolasi termal, maka material ini cukup baik dalam menjaga suhu ruangan.
5. Rockwool
Material ini terbuat dari serat mineral yang mampu menyerap panas dan kebisingan. Meski sekilas mirip dengan glasswool, namun material ini lebih tebal dengan densitas kepadatan sekitar 30 g/cm³ – 100 g/cm³. Selain itu, level NRC material juga lebih tinggi, yakni mencapai 0,7.
Untuk meredam suara, biasanya material ini digunakan sebagai lapisan kedua setalah glasswool. Untuk mendapatkan material ini, Anda bisa membelinya dalam bentuk lembaran atau gulungan.
Baca juga: Interior Hotel Jogja dengan Nuansa Tradisional dan Modern
6. Greenwool
Material ini bisa menjadi pengganti rockwool dan glasswool yang dianggap kurang baik untuk kesehatan. Greenwool terbuat dari polyester fiber yang memiliki sifat tahan air. Dengan menggunakan material pada studio, maka studio tidak mudah lembab dan berjamur.
Material ini memiliki level NRC yang tinggi hingga 0,8. Meski mampu meredam suara dengan baik, sebaiknya gunakan greenwool sebanyak dua lapis untuk meredam suara luar ruangan dengan maksimal. Pemasangan material ini sangat mudah, Anda hanya perlu menanam atau menempelkannya pada permukaan dinding.
7. Softboard
Material ini terbuat dari serat polyester yang tidak bisa di daur ulang. Material ini memiliki warna coklat alami seperti serat kayu. Level NRC softboard cukup tinggi, yakni 0,85. Karena memiliki bentuk kotak seperti material PET, maka pemasangannya pun tak jauh berbeda dengan PET.
Baca juga: Tips Memilih Sofa untuk Ruang Tamu Kecil, Bikin Ruangan Tampak Lebih Luas!
Setelah mengetahui tujuh material peredam suara di atas. Pastikan sebelum membuat studio, Anda sudah mempertimbangkan dengan baik penempatan furnitur, pencahayaan, dan penempatan perangkat audio dengan tepat.
Ketebalan material dapat Anda sesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Penggunaan material yang telah kita bahas ini dapat digunakan secara fleksibel di lantai, dinding, hingga langit-langit ruangan.