Kota Lama Semarang atau Oudestad van Semarang merupakan kawasan bersejarah di Semarang yang memiliki style arsitektur menawan khas Eropa. Pada zaman dulu, penjajahan Belanda, kawasan ini adalah bekas Kota Benteng. Jika Anda berkunjung ke kota ini, tidak ada salahnya untuk mengunjungi kawasan bersejarah ini.
Tak hanya menawarkan keindahan bangunan khas kolonial, namun di kawasan ini juga menawarkan spot foto yang menarik. Tak hanya itu, terdpaat pula toko aksesoris, toko barang antik, resto, coffee shop, hingga café kekinian. Kawasan ini sudah tertata rapi dan apik, jadi Anda bisa menelusuri dan mempelajari arsitektur kawasan Kota Lama Semarang dengan aman dan nyaman.
Baca juga: Interior Rumah Mewah Bergaya Klasik di Sleman
Jika ingin melakukan walking tour sembari menambah relasi dengan banyak orang, Anda bisa mengikuti tur reguler yang diselenggarakan oleh komunitas di Semarang.
Sejarah Kota Lama Semarang
Kota Semarang mulai berkembang pesat pada tahun 1705 dan 1773 saat VOC memindahkan pusat pertahanan dan kantor dagangnya dari Jepara ke Semarang. Karena pemindahan tersebut, berbagai fasilitas warga kota tersedia, mulai dari pertokoan, permukiman, rumah sakit, tempat ibadah, panti asuhan, hingga pengadilan.
Dijuluki sebagai Little Netherland, kawasan ini memiliki ciri khas arsitektur kolonial Belanda. Hal ini karena memang bangunan bersejarah di kawasan ini merupakan peninggalan pemerintah kolonial Belanda.
Baca juga: Quinn Evans Restorasi Michigan Central Menjadi Kantor Ford
Hal ini terlihat jelas dari detail bangunan yang menggunakan ornamen khas identik dengan gaya Eropa, seperti penggunaan jendela dan pintu dengan bukaan yang besar, kaca berwarna-warni, adanya ruang bawah, hingga bentuk atap yang unik.
Bangunan Bersejarah di Kawasan Kota Lama Semarang
Kawasan Kota Lama memiliki arsitektur yang unik bergaya indies, yaitu perpaduan antara gaya arsitektur Gothic, Baroque, hingga Art Deco. Style tersebut semakin menarik, karena dikombinasikan dengan arsitektur tropis Jawa Joglo yang memiliki halaman luas serba terbuka (Loji atau Landhuizen) lengkap dengan furnitur bergaya hibrida Cina, Belanda, dan Jawa.
Terdapat beberapa bangunan arsitektur bersejarah yang menarik di Kota Lama, di antaranya Gereja Blenduk, Gedung De Spiegel, Gedung Oudetrap, Gedung Marba, Gedung Jiwasraya dan lain sebagainya.
Baca juga: Rumah Industrial Modern dengan Pintu Kaca Anti Maling di Bantul
Meski sudah berumur ratusan tahun, namun beberapa gedung tersebut masih beroperasi, lho. Hal tersebut memiliki kaitan erat dengan peran arsitek. Lantas, apa saja peran arsitek dalam pelestarian bangunan bersejarah?
Peran Arsitek dalam Pelestarian Bangunan Bersejarah
Arsitek tak hanya memiliki kemampuan dalam merancang bangunan, namun mereka juga memiliki peran dalam menjaga, merancang, dan merestorasi bangunan bersejarah agar sesuai dengan kebutuhan modern. Dalam kegiatan restorasi, biasanya arsitek menjaga keaslian ornamen dan detail bangunan.
Baca juga: Rumah Tradisional Arab: Berbentuk Kotak Tanpa Genteng
Tak hanya di Indonesia, restorasi bangunan bersejarah juga dilakukan oleh arsitek internasional. Hal ini penting dilakukan untuk menghormati dan menjaga warisan budaya agar generasi mendatang dapat mengenal budayanya dengan baik.
Demikian informasi mengenai sejarah dan detail arsitektur bangunan bersejarah yang ada di kawasan Kota Lama Semarang. Sebagai seorang arsitek, mari turut serta dalam menjaga nilai historis dan kekayaan arsitektur di Kota Semarang.