Kota Tua merupakan kawasan bersejarah peninggalan Belanda yang menjadi cikal bakal adanya DKI Jakarta atau dulu dikenal dengan sebutan Batavia. Pada tahun 1619, Batavia diserang VOC di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen. Selang 1 tahun, VOC mendirikan sebuah kota baru di atas reruntuhan Jayakarta dan memberi nama kota tersebut dengan “Batavia” sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur Belanda yang bernama Batavieren.
Pada tahun 1635, kota tersebut diperluas ke sebelah barat sungai Ciliwung yang dilengkapi dengan sistem pertahanan dari tembok dan parit yang mengelilingi kota. Karena perluasan wilayah, Batavia menjadi pusat perdagangan Asia dan markas utama VOC di Hindia Timur pada tahun 1942. Namun akhirnya Batavia berubah nama menjadi Jakarta saat Jepang datang ke wilayah tersebut.
Baca juga: Desain Fasad Rumah Modern di Jakarta
Saat ini, kawasan ini difungsikan sebagai tempat wisata yang menyimpan segudang sejarah, pengetahuan, dan wawasan baru. Terdapat banyak museum di kawasan Kota Tua Jakarta, seperti Museum Fatahillah yang dulunya bekas balai kota Batavia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Bank Mandiri, dan Museum Bank Indonesia.
Pembagian Zona Kawasan Kota Tua Jakarta
Kawasan Kota Tua memiliki beragam peninggalan bangunan kolonial. Daya tarik kawasan ini terletak pada arsitektur Museum Fatahillah dan empat museum lainnya. Masing-masing museum memiliki pola ruang yang berbeda.
Museum Bank Mandiri dan Museum Bank Indonesia dapat diakses oleh pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor. Sedangkan Museum Fathillah, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik hanya dapat di akses oleh pejalan kaki, namun ketiga museum ini memiliki ruang terbuka di depan dua museum tersebut.
Bentuk dan Fungsi Bangunan
Setiap bangunan museum memiliki komposisi yang berbeda-beda. Pada bangunan Museum Seni Rupa dan Keramik, memiliki bentuk persegi panjang dengan tonjolan bangunan pada sisi kanan, tengah, dan kirinya. Bangunan ini memiliki 2 ruang terbuka yang dikelilingi bangunan lain.
Museum Fatahillah memiliki 3 massa bangunan yang bentuk dan ukuran yang berbeda. Bangunan utama berbentuk persegi panjang dan persegi yang dikombinasikan menyerupai huruf L, dan I yang berada di bagian belakang bangunan utama.
Baca juga: Mengulik Arsitektur Masjid Agung Istiqlal, Terbesar di Asia Tenggara
Museum Wayang memiliki 2 massa bangunan berbentuk persegi panjang namun ukurannya berbeda. Sementara pada Museum Bank Indonesia, memiliki bentuk persegi yang dilengkapi dengan ruang terbuka di bagian tengahnya. Kemudian di bagian kanan, terdapat bentuk cekung pada bangunan.
Pada bagian tengah Museum Bank Mandiri, bangunan memiliki bentuk persegi panjang yang tersusun menjadi satu kesatuan menjadi bentuk kotak atau persegi yang difungsikan sebagai area terbuka. Sama seperti Museum Bank Indonesia, museum ini juga memiliki bentuk cekung pada bangunannya. Bedanya, bentuk cekung ini berada di bagian depan.
Warna Bangunan
Secara keseluruhan, kelima museum memiliki warna dasar putih meskipun memiliki ornamen yang berbeda. Museum Fatahillah memiliki warna jendela dan pintu hijau, serta warna genteng merah bata. Lalu pada Museum Wayang, ornamen di atas jendela bangunan pertama berbentuk pergola dengan warna krem. Sementara pada bangunan kedua, ornamen pintu berbentuk segitiga dengan warna abu-abu. Kedua bangunan tersebut memiliki warna pintu dan jendela yang sama, yaitu warna hijau.
Sama seperti Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki warna jendela dan pintu warna hijau. Namun, warna ornamen bagian kepala bangunan berwarna putih dengan kombinasi garis warna krem.
Baca juga: Interior Modern Minimalis dengan Kesan Natural dan Homey
Pada Museum Bank Indonesia, ornamen bangunan dan besi teralis jendela berwarna putih. Terakhir, Museum Bank Mandiri memiliki ornamen berwarna abu-abu di bagian garis-garis di bagian kepala bangunan.
Selain menawarkan pemandangan arsitektur kolonial, Kota Tua Jakarta juga sering digunakan untuk pameran seni, pertunjukkan, hingga konferensi. Di sekitaran kawasan ini, terdapat sepeda ontel yang disewakan dan berbagai souvenir dan kuliner khas Jakarta.