Balkon merupakan salah satu area multifungsi yang wajib ada pada bangunan bertingkat. Biasanya luas area ini hampir sama dengan pintu, namun ada pula yang ukurannya lebih luas dari itu. Lantas, apa itu balkon?
Mengutip Britannica, balkon sudah ada sejak abad ke-19 dan menjadi area yang serba guna. Balkon adalah teras terbuka yang bagian terluarnya dikelilingi pagar dengan ketinggian 1 meter dan biasanya area ini terletak di bagian atas bangunan.
Sejarah Balkon
Menurut buku Sunlight and Shade in the First Cities, arkeolog perkotaan Mary Shepperson berpendapat bahwa kemungkinan keberadaan balkon muncul pada 3000 SM di Iran. Kemunculannya berawal dari seorang Mesopotamia kuno yang membangun tembok pembatas yang menjorok untuk melindungi jalan dari panasnya sinar matahari.
Baca juga: Kenapa Bangunan Peninggalan Belanda Masih Kokoh? Ini Rahasiannya
Melansir Domus Magazine, balkon diciptakan di Mesir dan Persia sebagai tempat upacara tertentu yang mirip dengan mimbar. Di Roma kuno, balkon paling tua bernama Maenianum adalah area terbuka kaisar dan senator untuk menyaksikan gladiator saling berkompetisi di Colosseum. Kompetisi tersebut dilihat oleh publik.
Pada zaman Romawi klasik hingga zaman Victoria, balkon di gedung publik digunakan untuk menyampaikan pidato kepada banyak orang. Pada masa abad pertengahan dan Renaissance, area ini dibuat dari batu atau kayu yang disusun rapi.
Di beberapa negara islam, balkon digunakan untuk mengumandangkan azan di atas menara. Lalu di negara Jepang, biasanya keberadaannya selalu ada di setiap lantai bangunan. Umumnya area ini dibuat dari material kayu.
Baca juga: Rumah Industrial Minimalis 2 Lantai dengan Tambahan Mezzanine
Fungsi Balkon
Seiring berjalannya waktu, balkon memiliki fungsi, desain, dan tujuan baru. Saat ini, keberadaan balkon rumah dengan lahan terbatas berfungsi untuk memperbesar ruangan di hunian. Mengutip Balcony Guide, saat ini fungsi balkon bisa Anda maksimalkan.
Tempat Bersantai
Balkon bisa Anda sulap menjadi tempat bersantai untuk menghabiskan waktu dengan membaca buku, menikmati pemandangan, maupun berkumpul dan bermain dengan keluarga. Selain itu, Anda juga bisa menenangkan pikiran sembari menikmati udara segar dan hangatnya cahaya matahari di pagi hari.
Baca juga: Interior Rumah Mewah Bergaya Klasik di Sleman
Area Berkebun
Area balkon memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang baik, sehingga cocok digunakan sebagai area berkebun. Jika Anda senang berkebun namun lahan di rumah terbatas, Anda bisa menggunakan area ini menjadi area berkebun. Anda bisa menanam sayur, bunga, hingga buah dan menempatkannya di pot yang cukup besar.
Selain membuat rumah terasa sejuk, sayur dan buah yang Anda tanam juga bisa dinikmati bersama dengan keluarga. Tertarik mengubah balkon rumah menjadi tempat berkebun?
Baca juga: Desain Interior Minimalis dengan Budget Terbatas di Yogyakarta
Tempat Penyimpanan Barang
Rumah Anda terasa sesak dan sempit karena penuh dengan barang-barang? Nah, Anda bisa memanfaatkan balkon sebagai tempat penyimpanan tambahan. Jika desainnya cenderung terbuka, Anda bisa menempatkan kursi dan meja yang tidak terpakai untuk disulap menjadi ruang bersantai.
Untuk desain yang tertutup, Anda bisa memaksimalkannya sebagai ruang multifungsi. Anda bisa menjadikannya sebagai gudang, ruang kerja, ruang bermain anak, ruang membaca, maupun ruang makan. Untuk mempercantik area ini, Anda bisa mengecat maupun menambahkan sedikit dekorasi.