IAI AWARD 2024 merupakan ajang penghargaan untuk karya terbaik anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) tingkat Nasional. Penghargaan ini diselenggarakan setiap tiga tahun sekali bersamaan dengan acara Musyawarah Nasional XVII Ikatan Arsitek Indonesia (Munas IAI).
Pada tahun ini, terdapat delapan karya yang menerima penghargaan IAI AWARD. Delapan karya tersebut di antaranya proyek revitalisasi, sekolah, hunian, dan bangunan komersial. Mengutip instagram @iai_architect, Berikut pembahasan mengenai deretan karya menakjubkan terpilih tahun 2024.
1. Revitalisasi Gedung AA Maramis Lapangan Banteng, Jakarta
Gedung AA Maramis berlokasi di Lapangan Banteng, Jakarta. Gedung ini memiliki luas area 12.000 m2 dan termasuk dalam bangunan cagar budaya nasional. Pekerjaan pemugaran bangunan gedung AA Maramis dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten oleh beberapa pihak lintas profesi. Pembangunan pertama kali dilakukan pada tahun 1809-1828. Kemudian perancangan pemugaran dilaksanakan pada tahun 2019-2020 dan proyek pemugaran digarap pada tahun 2021-2022.
Mengutip laman Kementerian Keuangan, cagar budaya AA Maramis atau dikenal sebagai gedung Daendels tidak hanya untuk bisnis, tetapi juga terus dikelola berdasarkan Highest and Best Use untuk penggunaan semestinya maupun pemanfaatan barang milik negara.
Baca juga: Apa Itu Decluttering? Ini Segudang Manfaatnya untuk Rumah
Proyek ini diawali dengan penggalian data dari arsip lama di Indonesia dan Belanda (Kerjasama Pusat Dokumentasi Arsitektur/PDA dan Passchier Architects and Consultant/PAC Belanda, 2004), penelitian, dokumentasi dan penggambaran ulang (PDA, 2005), penelitian lanjutan terhadap kondisi eksisting bangunan (PDA, 2012), dan uji material Puslitbangkim KemenPUPR (2019).
Penyusunan rancangan pemugaran multi disiplin dan konsep teknis tindakan pemugaran dilakukan oleh PT Jakarta Konsultindo pada tahun 2019-2020. Untuk pelaksanaan pekerjaan digarap oleh PT Adhi karya dan Manajemen Konstruksi PT Bina Karya tahun 2021-2022.
2. BMJ Headquarters Karawang, Jawa Barat
BMJ Headquarters adalah kantor perusahaan packaging dan kertas tembakau yang berada di Karawang, Jawa Barat. Bangunan komersial ini memliki luas area 581 m2 dan berdiri di tanah seluas 2,4 hektar. Bangunan ini dirancang oleh Yanto Effendi MODERNSPACE.
Bangunan mengusung konsep hijau, ruang terbuka, pendekatan climate aware, dan lokalitas di setiap elemen agar terjadi efisiensi energi yang maksimal sehingga lingkunagn kerja lebih sehat bagi penggunanya.
Bangunan ini menghadap utara dan selatan, serta sebagian kecil fasad menghadap barat. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari, fasad bagian selatan memiliki screen tanaman rambat untuk melindungi teras terbuka dan tangga utama di baliknya. Hal ini juga membuat bukaan pada interior bangunan mendapatkan pertukaran udara yang optimal.
Baca juga: Rumah Industrial Minimalis 2 Lantai dengan Tambahan Mezzanine
Ruang kerja dirancang tersambung dengan tangga utama besar multifungsi dan area hijau berupa landscape terrace, roof terrace, vertical green, dan reflecting pool untuk menghadirkan kesan natural. Tangga ini berfungsi sebagai jalan sirkulasi utama yang menghubungkan tiap lantai sekaligus amphitheatre.
Pendekatan yang digunakan dalam desain bangunan ini menggunakan eksplorasi pengolahan air hujan, air buangan, material lokal, dan passive cooling. MODERNSPACE berusaha memasukkan elemen tersebut ke dalam arsitektur untuk menciptakan bangunan yang indah, fungsional, dan berkelanjutan.
3. Revitalisasi Pasar Johar dan Alun-alun Lama Kota Semarang, Jawa Tengah
Pasar Johar dan Alun-alun Lama Kota Semarang merupakan bangunan cagar budaya yang berlokasi di Kauman, Semarang, Jawa Tengah. Kawasan tersebut memiliki luas area 57.816 m2. Proyek ini merupakan kolaborasi UNITRI, PDW, dan PSUD pada tahun 2022 dan dipimpin oleh AR. Timmy Setiawan Tjahya, IAI.
Anggota yang turut menyelesaikan proyek ini di antaranya:
- Ar. Prasetyoadi, IAI, AA, IAP, GP
- Ar. N M Gito Wibowo, IAI, IAP, GP
- Ar. Woerjantari Katidjo Soedarsono, IAI, GP
- Ar. Yogie Dwimaz, IAI
- Ar. Ratri Septina Saraswati, IAI, GP
- M Cholid Arief Tanziela
Pemugaran dilakukan karena adanya sebuah tragedi kebakaran hebat yang hampir menghanguskan seluruh Pasar Johar dan Pasar Yaik pada tanggal 9 Mei 2015. Pasar ini dirancang oleh Thomas Karsten pada tahun 1938 di sisi Alun-alun Semarang. Letak alun-alun berseberangan dengan Masjid Agung kauman pada tahun 1970an dan dialihfungsikan menjadi pemekaran pasar. Lalu Pasar Johar diperluas hingga bentuk asalnya berubah.
Baca juga: Desain Interior Rumah Industrial Japandi, Bikin Betah di Rumah
Proyek revitalisasi ini mengembalikan bentuk fisik pasar sesuai desain awal yang dirancang oleh Thomas karsten dan mengembalikan fungsi ruang publik dan memori masa lalu Kota Semarang. Hal tersebut juga termasuk dalam mempertahankan dan memperkuat struktur pasar yang selamat dari kebakaran, mengembalikan area lantai dasar pasar yang tertimbun dan fasad bangunan, serta fitur lainnya.
4. Golo Mori Convention Center Labuan Bajo, NTT
Golo Mori Convention Center merupakan kawasan komersial di Desa Golo Mori, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tengara Timur. Kawasan ini memiliki luas site 20 hektar dan luas bangunan 5034 m2. Bangunan ini ditempatkan secara strategis di dua bukit yang memungkinkan lembah untuk melanjutkan aliran air alami. Lembah-lembah ini berfungsi sebagai daerah penampung air dari ketinggian yang lebih tinggi.
Secara visual struktur bangunan seperti jembatan yang membentuk tiga lapisan spasial secara vertikal. Lapisan pertama merupakan ruang bawah jembatan. Lapisan kedua adalah tubuh bangunan fungsional, dan lapisan ketiga merupakan platform terbuka untuk merayakan alam.
Baca juga: Catat! 4 Warna Terbaik untuk Kamar Mandi Menurut Feng Shui
Ruang bawah jembatan memiliki fungsi sebagai dasar untuk kehidupan yang berfungsi sebagai jalur dan area penangkapan air hujan sekaligus amphitheatre yang unik di malam hari, terutama saat laut seakan tidak terlihat dalam kegelapan.
Tubuh bangunan adalah ruang pertemuan, di mana dalam acara tanpa akustik khusus ruangan dapat terbuka dengan pemandangan laut terbuka yang mempesona. Platform atas berfungsi untuk merayakan alam, mencerminkan rasa hormat umat manusia terhadap alam.
5. Kantor GRHA DSN Pulogadung, Jakarta
Perkantoran ini berlokasi di kawasan Pulogadung, Jakarta dengan luas area 12.000 m2. Bangunan ini dirancang oleh Ar. Budiman Hendropurnomo, IAI dari Duta Cermat Mandiri, Jakarta pada tahun 2023. Lokasinya terletak di sebelah waduk besar ditengah kawasan industri yang disebut Pulo Gadung Estate.
GRHA DSN merupakan ruang kerja berkelanjutan yang memadukan bangunan hemat energi dengan lingkungan kerja holistik yang nyaman bagi karyawan. Kantor rendah emisi ini memiliki empat lantai double-glazed low-emission dengan double skin fasad di sisi timur dan barat bangunan, di mana pada sisi ini panas matahari memasuki bangunan secara maksimal.
Baca juga: Desain Interior Oppa Kimbap yang Ramah Anak di Pakuwon Mall Jogja
Desain bangunan yang modern dan canggih mencerminkan DSN sebagai agroindustrial yang peduli terhadap lingkungan. Denah berbentuk lengkung juga menciptakan halaman terbuka yang terkesan lebih sejuk. Dengan lokalisasi yang kuat, hampir semua material yang digunakan dalam proyek ini merupakan bautan Indonesia.
Membran aluminium perforated yang digunakan untuk double skin tampak seperti perangkap ikan dari bambu yang menggambarkan peninggalan budaya wilayah pesisir utara Jakarta. Untuk menanggapi arsitektur DSN dan memperkuat identitas perusahaan, area lobi utama kantor DSN dilengkapi sculpture karya pematung Jerman berusia 85 tahun, Rita Widagdo.
6. STT Makedonia (MIKA) Ngabang, Kalimantan Barat
STT Makedonia (MIKA) Ngabang adalah sekolah yang diperuntukkan untuk masyarakat desa dengan subsidi penuh dari yayasan. Sekolah ini memiliki luas area 1.206 m2 dan dibangun pada tahun 2019 di tengah-tengah masyarakat Dayak di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
MIKA Ngabang mengusung konsep participatory design, di mana seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat sekitar terlibat dalam proses pembangunannya. Rumah Panjang menjadi ciri khas bangunan ini untuk memperlihatkan ciri khas Suku Dayak.
Sekolah ini dirancang oleh Ar. Jimmy Purba, IAI dari HEPTA Desain, Bandung. Bentuk bangunan yang dirancang menyerupai rumah panggung dengan material beton sebagai kaki bangunan merupakan respon terhadap isu banjir, terutama posisi bangunan dekat dengan sungai.
Baca juga: Interior Modern Minimalis dengan Kesan Natural dan Homey
Dalam proses pembangunan sekolah, masyarakat membantu untuk mengumpulkan Kayu Ulin dan Kayu Keladan lokal kelas 3 sebagai sumber daya alam sekitar. Kayu tersebut dipilih sebagai material yang mendominasi dinding dan rangka atap untuk menghemat anggaran konstruksi.
Elevasi rumah guru didesain mengikuti keadaan kontur eksisting sehingga tetap menghargai dan melestarikan kondisi lanskap. Bukaan-bukaan dioptimalkan dari berbagai sisi agar dapat menciptakan ventilasi silang yang baik untuk memperbanyak akses cahaya alami ke dalam bangunan.
7. Kampung Susun Kunir Taman Sari, Jakarta
Kampung Susun Kunir adalah rumah susun 33 unit di Jl. Kemukus No. 2 Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Rumah susun ini dibangun pada tahun 2022 dan memiliki luas area 2.091 m2. Proyek ini digarap oleh Ar. Achmad Sadili Somaatmadja, IAI bersama ASF-ID, pppooolll, Koperasi Kunir, LEMTEK UI, DPRKP, Jakarta.
Rumah susun dibangun untuk memenuhi kebutuhan hunian warga Kampung Kunir yang digusur pada tahun 2015. Proses perancangan berlangsung selama lima tahun dari tahun 2017-2022, melibatkan warga bersama arsitek pendamping. Dalam hal ini, Pemerintah DKI Jakarta memiliki peran untuk mengimplementasi gagasan menjadi sebuah bangunan.
Baca juga: Grand Launching dan Exhibition NATABATA II: Terobosan Baru Penggunaan Bata di Dunia Arsitektur
Terdapat tiga aspek utama yang diadopsi dalam Kampung Susun Kunir, yaitu:
- Aspek hunian berkelanjutan, di mana setiap ruangan memiliki ventilasi, cahaya alami, dan sistem pemanenan air hujan dari atap.
- Aspek cagar budaya dengan keberadaan peninggalan arkeologi di Galeri Kunir.
- Aspek sosio-ekonomi yang diwadahi di lantai dasar dan tiap lantai koridor.
Melalui Kampung susun ini, warga Kampung Kunir memiliki kepastian hak mukim, stable tenure, dan terus menjadi bagian dari kehidupan Kota Tua, Jakarta.
8. Fin Island Nusa Lembongan, Bali
Fin Island merupakan restoran dengan luas 500 m2 yang dibangun pada tahun 2019 di Jungutbatu, Nusa Penida, Bali. Bangunan ini menerapkan prinsip passive design terhadap bangunan sehingga penghawaan dan pencahayaan alami dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini dilakukan untuk merespon kondisi Nusa Penida yang memiliki suhu cukup panas.
Untuk memaksimalkan penghawaan alami, bukaan dimaksimalkan secara horizontal dan vertical sehingga udara di dalam bangunan terasa sejuk dan nyaman. Pohon eksisting yang cukup turut berperan dalam memberikan kesejukan sekaligus menjadi node untuk pengunjung restoran.
Baca juga: Desain Renovasi Rumah Industrial 2 Lantai dengan Budget Minimalis
Bentuk atap melengkung yang memiliki perbedaan level menghadirkan kesan terbuka dan ramah bagi pengunjung. Kehadiran taman yang mengikuti kemiringan atap memberikan sentuhan lembut dan mengarahkan pengunjung untuk masuk ke dalam restoran.
Penggunaan material lokal seperti kayu daur ulang, batu karang lembongan, dan lantai semen turut memperkuat kesan tropis bangunan. Struktur utama bangunan menggunakan baja untuk memudahkan konstruksi antar pulau dan menghadirkan kesan ringan dan tidak massive.
Demikian delapan karya terpilih IAI AWARD 2024 yang memukau dan mengedepankan keberlanjutan. Di antara delapan karya di atas, menurut Anda manakah yang paling inspiratif?