Pondasi menjadi elemen vital dari sebuah bangunan, karena berfungsi menopang beban bagian bawah hingga atas bangunan. Oleh karena itu, pemilihan pondasi rumah 2 lantai tidak boleh disamakan dengan jenis pondasi rumah 1 lantai. Mengapa demikian?
Kedalaman pondasi rumah lantai 1 dan rumah lantai 2 memiliki perbedaan, hal ini dipengaruhi oleh beban hidup dan beban mati bangunan. Selain kedalamannya, ada beberapa faktor lainnya yang memengaruhi pemilihan jenis pondasi, di antaranya:
- Kondisi tanah
- Desain arsitektur
- Kebutuhan lahan
- Beban bangunan
- Regulasi bangunan lokal
Baca juga: Mau Bangun Rumah? Kenali Ciri-ciri Pondasi Rumah yang Kuat
Jenis Pondasi untuk Rumah 2 Lantai
Sebelum merencanakan pembangunan rumah 2 lantai, pemilihan pondasi menjadi hal krusial yang harus dipikirkan dengan matang. Karena hal ini akan memengaruhi kestabilan dan keamanan struktur bangunan. Ada beberapa jenis pondasi yang sering digunakan, yaitu:
1. Pondasi Cakar Ayam
Pondasi ini menggunakan metode pengikat beton untuk menghubungan dua beton berbeda atau memperkuat sambungan antar beton yang sudah ada dengan beton baru. Biasanya dalam pembangunannya, pondasi ini menggunakan beton bertulang dengan kedalaman 120 cm hingga 2 meter.
2. Floot Plat
Pondasi tapak atau floot plat sering digunakan untuk pembangunan rumah bertingkat karena mampu mendistribusikan beban bangunan secara merata ke dalam tanah. Sehingga dapat mencegah penurunan maupun pergeseran struktur bangunan. Kedalaman pondasi ini sekitar 1-2 meter dengan penambahan strauss pile untuk menambah kekuatan pondasi.
Baca juga: Desain Rumah Scandinavian 2 Lantai di Karawang, Jawa Barat
3. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang berbentuk menyerupai kolom dari semen atau baja dengan tekanan gravitasi kuat dan merata. Pondasi ini menggunakan tiang-tiang yang ditanam ke dalam tanah sekitar 4,4 meter hingga 13 meter. Hal ini berguna untuk menyalurkan beban struktur bangunan hingga ke bawah lapisan tanah.
4. Pondasi Bore Pile
Pondasi bore pile atau tiang bor sering digunakan karena memiliki kedalaman 2 meter hingga 20 meter. Jika pengerjaannya baik, pondasi jenis ini memiliki ketahanan yang sangat kuat. Untuk membuat pondasi, mesin bor akan mengebor tanah hingga kedalaman tertentu. Setelah itu, tulang besi dimasukkan dan diisi beton.
Baca juga: Interior Hotel Jogja dengan Nuansa Tradisional dan Modern
Pemilihan pondasi rumah 2 lantai membutuhkan pemahaman terhadap faktor-faktor tertentu. Oleh karena itu, jangan sampai salah menentukan pondasi untuk rumah tercinta Anda, ya.
Pemilihan pondasi berkaitan erat dengan penentuan desain arsitektur. Jika saat ini Anda masih bingung menentukan desain rumah atau bangunan, serta pondasi yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan tim arsitek R3 Studio. Tertarik? Klik disini untuk konsultasi.