Rangka atap adalah salah satu komponen penting dalam sebuah bangunan. Komponen ini memiliki fungsi menopang tekanan atap dan menyalurkan tekanan bangunan ke struktur lain yang ada di bawahnya.
Sering kali struktur rangka atap tersembunyi dari pandangan karena posisinya yang tidak mudah untuk dilihat dan tertutup oleh genteng. Sama halnya dengan struktur lain pada bangunan, rangka atap punya peran penting dalam menyokong berdirinya sebuah bangunan. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai struktur rangka atap, simak pembahasan berikut ini.
Kuda-kuda
Rangka satu ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan rangka atap. Kuda-kuda berfungsi menopang seluruh tekanan yang ada pada rangka atap dan menyalurkannya ke struktur bangunan yang ada di bawahnya. Biasanya, rangka ini terletak di ujung dan tengah rangka atap.
Baca juga: 5 Cara Ampuh Atasi Wastafel Mampet dan Tips Pencegahannya
Bubungan atau Nok
Nok atau bubungan merupakan bagian paling atas dari atap yang terbentuk dari pertemuan dua lereng atap. Posisi rangka ini memanjang sesuai dengan panjang rangka atap yang dibangun. Bubungan berfungsi menahan kedua sisi atap agar menyatu dengan kuat. Biasanya kayu yang digunakan untuk bubungan berukuran 8/12 atau 6/12.
Gording
Gording merupakan bagian rangka atap yang menjadi tumpuan utama struktur rangka atap lainnya seperti reng, usuk, dan penutup atap. Karena beban yang diterima gording cukup besar, maka pemilihan material yang digunakan harus kuat dan kokoh. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kestabilan semua elemen rangka atap bangunan.
Baca juga: Rumah Japandi Minimalis dengan Dominasi Aksen Lengkung yang Unik
Usuk atau Kaso
Usuk merupakan salah satu bagian struktur yang miring untuk menopang sirap, penutup atap, dan dek atap. Penempatan usuk melintang di bagian atas gording. Struktur ini berperan menopang semua komponen rangka atap yang ada di atasnya. Selain itu, usuk juga memberikan teritis atau atap lebih yang lebarnya bisa disesuaikan keinginan.
Reng
Posisi dari struktur rangka atap yang letaknya di bawah penutup atap untuk mengaitkan dan menahan penutup atap, seperti genteng atau material lainnya. Secara umum, fungsi reng sebagai tempat bersandar penutup atap.
Baca juga: Interior Rumah Modern Kontemporer 3 Lantai di Yogyakarta
Dengan demikian, penyusunan genteng menjadi lebih mudah dan rapi. Penggunaan reng harus disesuaikan dengan jarang genteng, sementara jaraknya disesuaikan dengan ukuran genteng dan penutup atap.
Jurai
Jurai merupakan garis sambungan penghubung antar bidang atap satu dengan yang lainnya. Apabila rumah atau bangunan memiliki satu lantai, biasanya hanya menggunakan satu bidang atap atau hanya menggunakan bubungan atau nok. Hal ini karena jurai hanya berfungsi di rumah-rumah memiliki atap dengan lebih dari satu bidang.
Jurai terbagi menjadi dua, yaitu bagian luar dan dalam. Bagian luar adalah yang tajam pada atap, berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan. Bagian ini mengakomodasi pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan yang mengarah keluar. Sedangkan jurai bagian dalam merupakan bagian tajam pada atap, berjalan dari garis tiris atap hingga bubungan dengan pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke arah dalam.
Baca juga: 4 Jenis Lantai Basement, Mana yang Tepat untuk Rumah Anda?
Penutup Atap
Penutup atap merupakan bagian terluar sebuah bangunan. Penutup atap memiliki fungsi menahan tekanan dari cuaca, seperti tekanan angin dan air hujan. Apabila kita amati, terdapat berbagai pilihan penutup rangka atap bangunan untuk dijadikan sebagai referensi. Misalnya genteng tanah liat, genteng aspal, multiroof, dan sebagainya.