Close Menu
  • Homes
  • News
  • Tips
  • Info
    • Info Arsitektur
    • Info Interior
    • Info Material
    • Info Struktur
  • Figure
  • Event
  • ID
  • ENG
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
gravitarchigravitarchi
Subscribe
  • Homes
  • News
  • Tips
  • Info
    • Info Arsitektur
    • Info Interior
    • Info Material
    • Info Struktur
  • Figure
  • Event
  • ID
  • ENG
gravitarchigravitarchi
Home » Stasiun Manggarai: Stasiun Tersibuk dengan Desain Arsitektur Unik
Info

Stasiun Manggarai: Stasiun Tersibuk dengan Desain Arsitektur Unik

gravitarchiBy gravitarchiAugust 30, 2024No Comments2 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
arsitektur stasiun manggarai
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Stasiun Manggarai (MRI) merupakan salah satu stasiun tersibuk di Indonesia yang memiliki desain arsitektur yang unik. Stasiun ini juga termasuk dalam stasiun kelas besar tipe A. Lokasi stasiun di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.  

Stasiun seluas 2,47 hektar ini melayani kereta api bandara dan KRL Commuter Line tujuan Bogor, Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi. Sama seperti Stasiun Pasar Senen, stasiun ini juga memiliki ruang bawah tanah untuk memudahkan penumpang berpindah peron.

Baca juga: Masjid Menara Kudus, Keindahan Akulturasi 3 Budaya

Sejarah Stasiun Manggarai

stasiun manggarai jakarta selatan

Kawasan Manggarai merupakan kawasan dengan aktivitas transportasi vital Jakarta, terutama wilayah di sekitar Manggarai. Pada tahun 1914, Stasiun Manggarai dibangun dan dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt. Empat tahun berikutnya, akhirnya stasiun diresmikan pada 1 Mei 1918.

Saat itu, kondisi stasiun belum selesai dan tiang peron yang seharusnya menggunakan baja tidak datang karena pasokan baja terhambat. Hal tersebut terjadi karena adanya Perang Dunia I. Sebagai gantinya, akhirnya tiang peron diganti kayu jati.  

Baca juga: Desain Renovasi Rumah Industrial 2 Lantai dengan Budget Minimalis

Guna menjawab keluhan antrean penumpang Kereta Commuter indonesia (KCI) yang terus meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2017 Direktorat Jenderal Perkapalan menambah bangunan baru. Bangunan tersebut mengusung arsitektur modern minimalis dan futuristik. Meski demikian, bangunan lama yang merupakan peninggalan kolonial Belanda tetap dipertahankan karena berstatus cagar budaya. Hal tersebut termuat dalam peraturan di bawah ini.

  • SK Gubernur No. 475 Tahun 1993, tertanggal 29 Maret 1993.
  • Minister of Tourism No. 011/M/1999, 12 Januari 1999.
  • SK Menbudpar No: PM.13/PW.007/MKP/05, tertanggal 25 April 2005.

Desain Arsitektur Hybrid Stasiun Manggarai

stasiun manggarai

Arsitektur Stasiun Manggarai mengadopsi gaya arsitektur hybrid, menggabungkan style arsitektur kolonial dan modern. Gaya kolonial pada bangunan lama stasiun terlihat pada menara atau tower yang terletak di atas atap stasiun. Untuk bagian atap terluar bangunannya, menggunakan atap perisai. Terdapat pula lubang ventilasi di bagian wajah bangunan untuk memenuhi kenyamanan termal.

Baca juga: Interior Kos Industrial dengan Konsep Ruang Makan Ala Cafe

Gaya arsitektur modern pada stasiun tampak pada dominasi penggunaan material kaca di bagian fasadnya. Selain itu, bagian fasad bangunan juga cenderung menggunakan elemen geometris dan unsur bentuk persegi panjang. Berbeda dengan atap bangunan lama, pada bangunan baru atap yang digunakan adalah atap dak dan atap bentang lebar.

Meski mengusung dua style arsitektur yang berbeda, namun massa bangunan kolonial dan modern pada Stasiun Manggarai saling terhubung dan menyatu menjadi satu kesatuan.

arsitektur stasiun manggarai kawasan manggarai stasiun di jakarta selatan stasiun manggarai stasiun manggarai modern style kolonial stasiun manggarai
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
gravitarchi
  • Website

Related Posts

Bukan Kekurangan Arsitek, Tapi Kesadaran yang Masih Rendah

June 17, 2025

Sertifikasi Arsitek : Legalitas, Kompetensi, dan Nyawa di Antara Kertas

June 16, 2025

SEAUS 2.0 – Culture in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia

June 11, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Demo
Artikel Terbaru

Bukan Kekurangan Arsitek, Tapi Kesadaran yang Masih Rendah

June 17, 2025

Sertifikasi Arsitek : Legalitas, Kompetensi, dan Nyawa di Antara Kertas

June 16, 2025

SEAUS 2.0 – Culture in Transition: Urbanism and Landscape in Southeast Asia

June 11, 2025

Erlangga Winoto Terpilih dalam Musprov XI IAI DIY 2025, Arsitek DIY Siap Kawal Kearifan Lokal

May 27, 2025

Erlangga Winoto Ketua IAI DIY 2025–2028 dan Komitmennya pada Arsitektur Jogja

May 27, 2025

Clerkenwell Design Week 2025: Inovasi Furnitur Masa Depan Hadir dalam Bentuk yang Tak Terduga

May 22, 2025

FENIX Museum: Merayakan Migrasi Lewat Seni di Jantung Pelabuhan Rotterdam

May 21, 2025
Demo
Demo
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Kontak
  • Tentang Kami
© 2025 gravitarchi, Designed by gravitarchi.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.