Dunia arsitektur terus berkembang mengikuti tren dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam upaya mencapai keberlanjutan dan mengurangi kerusakan lingkungan, saat ini berbagai pihak yang berkecimpung dalam dunia arsitektur kembali memanfaatkan material lokal.
Penggunaan material lokal semakin mendapatkan perhatian global dalam upaya menciptakan bangunan yang ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan. Penggunaan material lokal atau bahan bangunan lokal dalam pembangunan juga membantu industri lokal, mengurangi ketergantungan pada bahan impor, dan tentunya berkontribusi terhadap upaya mencapai Net Zero Emission (NZE).
Apa Itu Material Lokal?
Material lokal adalah bahan bangunan lokal atau setempat, seperti kayu, bata, batu lokal, bambu, ijuk, dan sebagainya yang dipakai untuk mendirikan bangunan. Melansir Ditjen Bina Marga PUPR, istilah material lokal merujuk pada bahan bangunan alamiah yang banyak ditemukan dalam jumlah besar di lokasi konstruksi.
Baca juga: Arti Rumah Hook yang Sering Disebut Saat Beli Rumah
Sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, Indonesia memiliki banyak pilihan material yang bisa digunakan dalam mendirikan bangunan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan nyaman.
5 Manfaat Material Lokal dalam Arsitektur Berkelanjutan
Dalam dunia arsitektur, material lokal dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Berikut sederet manfaat material lokal dalam arsitektur yang berkelanjutan.
1. Pemberdayaan Industri Lokal
Menggunakan material lokal mendukung peningkatan ekonomi lokal dan komunitas. Hal ini juga dapat mengurangi kebergantungan terhadap material impor. Hal ini menciptakan lapangan pekerjaan di daerah setempat dan membanu mempertahankan tradisi, budaya, dan pengrajin lokal.
Baca juga: Desain Rumah Industrial Japandi Minimalis di Yogyakarta
2. Ramah Lingkungan
Bahan bangunan lokal yang identik dengan material alami memiliki dampak positif bagi lingkungan. Penggunaan material alami memberikan sentuhan natural dan kenyamanan, sehingga produktivitas meningkat. Di samping itu, emisi karbon dan da penggunaan energi untuk memproduksi dan pengiriman bahan bangunan dapat ditekan.
3. Hemat Biaya
bahan bangunan lokal cenderung memiliki harga yang murah dibandingkan dengan bahan impor. Tak hanya murah, daya tahannya juga tinggi dan bisa diandalkan. Degan menggunakan material ini, kita bisa menghemat biaya pembangunan.
Baca juga: Desain Interior Kos Japandi Modern Minimalis di Kalimantan Timur
4. Sesuai dengan Iklim
Bahan bangunan lokal cocok digunakan sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan setempat. Hal ini menjadi poin utama yang tidak dimiliki oleh material impor. Dengan demikian, tingkat keamanannya lebih terjamin.
5. Estetika dan Pelestarian Budaya
Material lokal memiliki daya tarik dan keunikan yang mencerminkan warisan budaya dan sejarah setempat. Penggunaan material pada bangunan memberikan karakter khusus dan point of interest yang menarik perhatian orang lain.