Iklim Indonesia yang cenderung panas membuat kita harus menyiasatinya dengan membangun rumah yang tahan panas, salah satunya dengan memperhatikan desain fasad. Selain tahan panas, fasad juga harus tahan terpaan hujan deras.
Tantangan utama arsitektur tropis adalah beradaptasi dengan hujan dan sinar matahari langsung dengan fokus pada strategi mengatur kenyamanan termal pada bangunan. Dengan memperhatikan lingkungan dan memprioritaskan kesejahteraan penghuninya, strategi ini berguna untuk membuat rumah menjadi lebih nyaman dihuni.
Baca juga: Kompetisi Arsitektur Unbuilt Award 2024 Berhadiah 100.000 Euro
Lantas, bagaimana cara membuat fasad rumah yang sesuai dengan iklim tropis di Indonesia? Simak penjelasan berikut ini untuk menjawab rasa penasaran Anda.
Hindari Panas Matahari Langsung
Fasad rumah yang menghadap ke matahari secara langsung memiliki intensitas panas yang tinggi. Untuk menghindari panas berlebih, hindari arah hadap rumah ke barat dan timur. Jika tidak memungkinkan, gunakan secondary skin untuk meredam dan menghalau panas langsung dari sinar matahari.
Gunakan juga material dengan massa termal tinggi, seperti batu, beton, bata dalam konstruksi fasad untuk menyerap dan menahan panas di siang hari. Panas yang tersimpan di siang hari akan dilepaskan pada malam hari, sehingga suhu dalam ruangan stabil.
Baca juga: Rumah Industrial Minimalis 2 Lantai dengan Tambahan Mezzanine
Gunakan Struktur Kisi-kisi
Struktur kisi-kisi pada fasad bangunan dapat membuat rumah terasa lebih teduh. Elemen ini sangat efektif menghalau sinar matahari, memberikan pencahayaan alami, dan sirkulasi udara alami. Gunakan kisi-kisi kayu atau material yang memiliki massa termal tinggi untuk mengurangi panas dan silau. Sehingga suhu dalam ruangan terasa nyaman.
Baca juga: Interior Kos Industrial dengan Konsep Ruang Makan Ala Cafe
Perhatikan Ventilasi Udara
Dalam arsitektur tropis, desain fasad selalu menyertakan jendela atau bukaan yang cukup besar untuk menunjang ventilasi silang dan aliran udara alami. Hal ini bertujuan untuk mengurangi panas dan lembap, sekaligus meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
Tambahkan Vegetasi Hijau
Menambahkan tanaman yang tidak merusak struktur bangunan dapat mengurangi intensitas panas pada bangunan. Jika Anda tidak menyukai tanaman rambat, menyusun tanaman di dalam pot dapat menjadi pilihan yang tepat.
Tanaman dapat mengurangi panas, meningkatkan kualitas udara, dan berkontribusi meneduhkan, serta memberikan pendingin alami pada bangunan. Selain itu, tanaman dapat memperkuat kesan tropis pada arsitektur. Supaya rumah terasa lebih seujuk, pertimbangkan penggunaan warna terang dan netral pada fasad untuk memantulkan panas matahari.
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Karat pada Besi, Mudah dan Ampuh!
Dengan mengadopsi arsitektur tropis, rumah terasa lebih teduh dan nyaman untuk dihuni. Jika Anda ingin memiliki hunian yang nyaman dan anti panas, R3 Studio menawarkan jasa arsitek yang selalu memperhatikan lingkungan dan memprioritaskan kenyamanan Anda. Hubungi kami sekarang juga untuk konsultasi langsung dengan tim arsitek.